Angka Covid-19 Membludak, Daya Tampung Rumah Sakit di Kabupaten Tegal Melebihi Kapasitas

Selasa 17-11-2020,13:22 WIB

Daya tampung di beberapa rumah sakit mulai mengalami over capcity atau kelebihan daya tampung pasien Covid-19. Hal ini mengingat jumlah kasusdi Kabupaten Tegal dalam sebulan terakhir mengalami peningkatan yang cukup tajam. 

Juru Bicara Satuan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Tegal Joko Wantoro, Selasa (17/11) mengatakan, rumah sakit yang mengalami over capacity adalah RSUD dr Soeselo Slawi dan RSI PKU Muhammadiyah Singkil, Adiwerna. 

Kapasitas tempat tidur di RSUD dr Soeselo Slawi hanya 86 unit. Sedangkan jumlah pasiennya mencapai 93 orang. Sementara di RSI PKU Muhammadiyah Singkil, kapasitasnya 36 tempat tidur. Namun jumlah pasiennya mencapai 39 orang.

Mereka semuanya pasien suspek, probabel dan positif Covid-19. Mereka sedang menjalani isolasi di dua rumah sakit itu. Jumlah 
rumah sakit yang menampung pasien dengan kasus Covid-19 sebanyak 9 rumah sakit. 

"Dari jumlah tersebut, terdapat 278 tempat tidur. Sementara yang sudah terisi 232 tempat tidur. Bagi rumah sakit yang sudah melebihi kapasitas, maka dialihkan ke rumah sakit lainnya," katanya.

Namun, harus melihat dahulu kondisi pasiennya, tambah Joko Wantoro, karena fasilitas penanganan dan dukungan sumber daya rumah sakit berbeda-beda. Ada yang hanya untuk menampung pasien dengan gejala ringan, tapi ada pula yang dikonsentrasikan untuk mereka yang sudah berat, seperti harus memakai ventilator untuk alat bantu nafas. 

Saat ini, jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Tegal mencapai 944 orang. Rinciannya, 830 orang sudah sembuh, 48 orang sedang menjalani perawatan dan 66 orang meninggal dunia. Secara akumulasi, jumlah kasus konfirmasi di Kabupaten Tegal tertinggi ke-20 di Jawa Tengah. 

"Jadi keliru jika ada anggapan jumlah kasus kita yang tertinggi di Jawa Tengah. Secara fluktuasi dalam minggu-minggu terakhir ini mungkin iya, karena kami agresif dalam melakukan pelacakan kontak erat dan menemukan kasus," tambahnya. 

Setiap kali ada satu orang yang positif, lanjut Joko Wantoro, maka dilacak keberadaan kontak eratnya dan melakukan tes, begitu seterusnya sampai rantainya terputus, tidak menghasilkan penularan baru lagi. Untuk itu, diimbau kepada masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan. (guh/ima)

Tags :
Kategori :

Terkait