Pemulihan Ekonomi di Masa Pandemi, Pemkab Tegal Fokuskan Pembinaan UKM

Jumat 06-11-2020,21:15 WIB

Berbagai langkah dilakukan Pemkab Tegal dalam upaya mempercepat pemulihan ekonomi di masa pandemi. Salah satunya dengan meningkatkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan Industri Kecil dan Menengah (IKM). 

Bahkan, di tahun 2020 hingga 2021 mendatang, pemkab bakal fokus pada sektor tersebut. 

Wakil Bupati Tegal Sabilillah Ardie, Jumat (6/11) mengatakan denyut nadi UKM dan IKM di Kabupaten Tegal harus dikembalikan. Mereka merupakan salah satu sektor yang dapat mengantipasi terjadinya krisis ekonomi.

Dirinya tak menampik, krisis ini merupakan imbas dari Covid-19. Karena itu, pihaknya mewanti-wanti kepada seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama memulihkan ekonomi dan mencegah penyebaran Covid-19. 

"Pasien Covid-19 di Kabupaten Tegal memang selalu bertambah. Bahkan, saya dapat laporan dari RSUD dr Soeselo, bahwa kapasitas ruangannya untuk perawatan pasien Covid-19 sudah 50 persen. Sarpras masih bisa kita penuhi, tapi untuk tenaga kesehatannya kita mengalami kendala. Karena jumlahnya terbatas," katanya.

Untuk meningkatkan perekonomian di sektor UKM dan IKM, tambah Sabilillah Ardie, memang harus melibatkan sejumlah instansi. Utamanya perbankan. Diharapkan, perbankan dapat memberikan keringanan utang atau angsuran terhadap debitur yang memiliki usaha. Minimal harus ada restrukturisasi kredit kepada debitur.

Kepala Kantor OJK Tegal Ludy Arlianto mengemukakan, saat ini bangsa Indonesia bahkan dunia sedang mengalami resesi ekonomi. Daya beli masyarakat dan perputaran keuangan menurun. Krisis ekonomi kali ini, berbeda dengan tahun 1998. Krisis di tahun itu hanya terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta. Didominasi para pengusaha.

Sedangkan krisis kali ini, terjadi di seluruh daerah karena imbas dari Covid-19. 

"Makanya kita harus meningkatkan UKM dan IKM. Kita harus kolaborasi bersama. Perbankan harus memberikan restrukturisasi kredit kepada debitur," sarannya.

Menurutnya, selama kasus Covid-19 ini belum selesai, maka krisis akan terus berlangsung. Karena itu, pihaknya mengajak seluruh elemen masyarakat dan stakeholder untuk bersama-sama melawan Covid-19. Caranya dengan menerapkan protokol kesehatan dan memulihkan perekonomian. 

"Prinsipnya, kita harus memulihkan perekonomian di tengah pandemi ini," ucapnya.

Sementara itu, Pimpinan Cabang Bank Jateng Slawi Hery Hartojo menyatakan, restrukturisasi kredit sudah diberikan Bank Jateng terhadap debitur sebelum terjadinya pandemi. Utamanya bagi debitur yang macet angsurannya. 

Meski begitu, pihaknya juga memberikan restrukturisasi kredit kepada debitur UKM dan IKM di masa pandemi ini. Jumlahnya sekitar 250 debitur.

"Yang terbanyak adalah pengusaha logam dan konveksi di wilayah Adiwerna," pungkasnya. (guh/ima)

Tags :
Kategori :

Terkait