Ada Polisi Dilempari di Patung Kuda, Pelakunya Malah Dipukuli Massa Lainnya

Selasa 20-10-2020,19:11 WIB

Setahun pemerintahan Jokowi-Maruf Amin ditandai dengan aksi demonstrasi mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI).

Aksi ini dirangkai dengan demonstrasi menolak Omnibus Law Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Senin (20/10).

Unjuk rasa ini berlangsung hingga sekitar pukul 17.00 WIB. Massa mahasiswa berangsur-angsur mundur membubarkan diri.

Sebaliknya, datang massa yang didominasi remaja tanggung malah merangsek maju.

Massa yang tak jelas dari mana asalnya itu kemudian berhadap-hadapan langsung dengan barikade polisi dan kawat berduri.

Pun demikian dengan tuntutan apa yang ingin mereka sampaikan itu.

Dandim 0501/Jakarta Pusat Kolonel Inf Wahyu Yudhana sempat meminta massa untuk membubarkan diri. Namun, tak dihiraukan oleh massa.

“Adek-adek, saya hormat kepada kalian. Unjuk rasa sudah selesai, aspirasi kalian akan kami sampaikan,” kata Wahyu dikutip dari JawaPos.com.

Sayangnya, imbauan itu sama sekali tak dihiraukan.
Sebaliknya, terlihat sejumlah lemparan botol mineral yang diarahkan kepada barikade polisi.

Entah siapa yang memulai, pelaku pelemparan botol mineral itu malah dipukuli oleh massa lainnya.

Massa merasa kesal oleh oknum tersebut karena dianggap melakukan provokasi.

Sementara itu, dari kejauhan terlihat ada massa yang membakar ban di dekat bundaran Patung Kuda.

Namun, sampai saat ini aparat belum mengambil tindakan apapun untuk membubarkan massa.

Sebelumnya, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono menuturkan, pihaknya sudah mendapati info bakal ada kerusuhan di aksi penolakan Omnibus Law yang digelar hari ini di sejumlah titik di Jakarta.

“Sudah kita dapati info hari ini (demo) akan dibuat rusuh juga,” kata Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (20/10).

Tags :
Kategori :

Terkait