Selama tiga hari, jumlah kasus baru positif Covid-19 di Kabupaten Tegal bertambah 58 orang.
Tiga di antaranya meninggal dunia. Sementara seorang perempuan, warga Desa Sidakaton Kecamatan Dukuhturi terkonfirmasi positif, berinisial S (41) yang menjalani isolasi mandiri dilaporkan meninggal dunia Kamis (1/10) lalu.
Juru Bicara Tim Satuan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Tegal dr Joko Wantoro, Kamis (8/10) mengatakan, jumlah kasus kematian akibat virus corona di Kabupaten Tegal saat ini mencapai 38 orang. Sementara akumulasi kasus konfirmasi secara keseluruhan mencapai 415 orang.
Angka kematian akibat Covid-19 di Kabupaten Tegal yang mencapai 9,1 persen ini lebih tinggi dari angka nasional di kisaran 3,6 persen. Sebagian besar kasus kematian akibat Covid-19 ini terjadi pada pasien komorbid atau mereka yang memiliki penyakit bawaan, meski tidak semuanya.
"Infeksi Covid-19 pada diri seseorang yang memiliki riwayat penyakit bawaan mempercepat proses kematiannya. Cara kerja virus corona adalah merusak daya imun. Semakin banyak kandungan virusnya, semakin cepat pula imun tubuhnya melemah sehingga memudahkan penyakit lain yang dideritanya merusak fungsi organ sehingga bisa berujung kematian,” katanya.
Tiga kasus konfirmasi baru, tambah Joko Wantoro, yang dilaporkan meninggal dunia antara lain, pertama, seorang laki-laki, warga Desa Prupuk Selatan Kecamatan Margasari, berinisial ASM (63). ASM yang dirawat di RSUD dr Soeselo ini meninggal dunia pada Jumat (2/10) lalu. Kedua, adalah seorang perempuan, warga Desa Pagiyanten Kecamatan Adiwerna, berinisial TU (57) yang dirawat di RSI PKU Muhammadiyah, Singkil, Adiwerna. TU meninggal dunia pada Minggu (4/10). Sedangkan yang ketiga adalah seorang perempuan, warga Desa Kedungbanteng Kecamatan Kedungbanteng berinisial U (41) yang dirawat di RSI PKU Muhammadiyah, Singkil, Adiwerna dan meninggal dunia pada Selasa (29/09).
Penambahan kasus baru Covid-19 ini didominasi klaster keluarga ataupun pasien sebelumnya seperti enam orang dari kontak erat pasien S (56), asal Desa Kertaharja Kecamatan Kramat.
Rinciannya, ada lima orang dari Kecamatan Kramat, yaitu tiga warga Desa Kertaharja, satu warga Desa Kemuning dan satu warga Mejasem Barat. Sisanya, satu orang, warga Desa Brekat Kecamatan Tarub.
Klaster berikutnya adalah empat orang warga Desa Bongkok Kecamatan Kramat yang terpapar dari kasus konfirmasi warga Desa Bongkok, berinisial N (75) yang meninggal dunia Senin (21/09) lalu.
Sementara empat orang warga Desa Sindang Kecamatan Dukuhwaru juga dilaporkan terpapar dari kasus konfirmasi berinisial R (65) yang meninggal dunia Senin (21/09) lalu.
Diberitakan sebelumnya, empat orang terpapar Covid-19 dari pasien R ini. Klaster berikutnya ditemukan pada empat orang warga Desa Lengkong Kecamatan Bojong yang tertular dari warga desa yang sama yaitu seorang perempuan, berinisial J (48) yang kini sedang menjalani isolasi mandiri.
Selanjutnya, tiga orang dalam satu keluarga, yaitu warga Desa Sidaharja Kecamatan Suradadi juga dilaporkan terpapar virus corona setelah kontak dengan pasien Covid-19 asal desa yang sama, yaitu seorang laki-laki, berinisial N (58). Pasien N sendiri saat ini sedang menjalani perawatan di RSUD Suradadi.
Dua orang warga Desa Prupuk Selatan Kecamatan Margasari juga dilaporkan terpapar dari pasien Covid-19, perempuan, asal desa yang sama, berinisial F (63) yang sudah dinyatakan sembuh setelah menjalani isolasi mandirinya.
Termasuk pula dua orang warga Desa Tembok Lor Kecamatan Adiwerna sebagai kontak erat pasien positif Covid-19, perempuan, berinisial I (47) asal Desa Banjaranyar Kecamatan Balapulang yang meninggal dunia, Sabtu (26/09) lalu.
"Demikian juga dengan dua orang warga Desa Penusupan Kecamatan Pangkah yang terpapar Covid-19 dari seorang laki-laki, berinisial BH (39), asal desa yang sama," tambahnya.
Dari klaster dan penelusuran kontak erat sebagaimana yang disebutkan, lanjut Joko Wantoro, seluruhnya menjalani isolasi mandiri. Pihaknya menemukan satu orang warga Desa Balapulang Kulon Kecamatan Balapulang terpapar Covid-19.