Meski ada kalangan memuji, Pidato Presiden Joko Widodo dalam Sidang Umum PBB tidak luput dari sindiran pihak lain.
Sebagian menilai, materi pidato yang disampaikan Jokowi kurang pas dengan kondisi saat ini.
Khususnya saat presiden menyinggung mengenai peran PBB dan meminta lembaga yang bermarkas di New York itu untuk berbenah.
Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief menilai, Jokowi kurang pas meminta PBB berbenah. Sebab, Indonesia sendiri masih terlilit masalah, baik kesehatan maupun ekonomi, karena pandemi Covid-19.
“Kurang pas kalau sebuah negara sedang kena pandemi hebat dan resesi ekonomi meminta PBB berbenah,” ujarnya dalam akun Twitter pribadi, Rabu (23/9) dikutip dari RMOL.
Pernyataan ini, sambungnya, baru akan pas jika pandemi hebat dan resesi ekonomi berkaitan dengan kesalahan PBB.
Seharusnya, kata Andi Arief, Presiden Jokowi jujur saja di hadapan sidang bahwa Indonesia sedang kesusahan.
“Kalau kita sedang susah, jelaskan saja. Sikap protes dan marah dalam pidato nggak akan menutupi pupil mata kekhawatiran,” pungkasnya. (rmol.id/ima)