Pembakaran spanduk bergambar Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab menyita perhatian publik. Mayoritas membandingkan dengan peristiwa serupa saat bendera PDI Perjuangan dibakar saat aksi massa serupa di depan Gedung DPR/MPR RI.
Upaya pembakaran itupun langsung mengundang kecaman hingga mengutuk aksi yang dilakukan sekelompok massa yang disinyalir berlangsung, Senin (27/7) lalu, itu.
Bahkan tiga organisasi masyarakat, yakni GNPF Ulama, FPI, dan PA 212 berniat menempuh jalur hukum terkait demo yang diwarnai pembakaran dan menginjak-injak spanduk bergambar Habib Rizieq tersebut.
Di tengah beragam reaksi yang bermunculan, kehadiran sejumlah tokoh yang sempat berjuang hingga turun ke jalan bersama Habib Rizieq beberapa waktu silam pun dipertanyakan. Hal itu disuarakan oleh aktivis dakwah, Ustaz Hilmi Firdausi dalam akun Twitter pribadinya.
Merasa prihatin dengan apa yang terjadi, ia pun meminta tokoh yang dekat dengan HRS turut angkat suara.
“Assalamualaikum Bapak KH Maruf Amin dan Bapak Prabowo. Bapak berdua tahu siapa Habibana (HRS), akhlaq beliau dan juga kecintaan beliau pada NKRI tak diragukan lagi,” ujarnya sembari menautkan akun Twitter milik Prabowo dan KH Maruf Amin, Rabu (29/7).
“Ketika beliau dihinakan oleh sekelompok pengecut kemarin, saya ingin tanya bagaimana perasaan bapak berdua? Terima kasih, jika berkenan menjawab,” sambung Hilmi.
Dalam kesempatan yang lalu, KH Maruf Amin yang saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden RI mengaku hubungannya dengan Habib Rizieq sangat dekat.
Bahkan dari ceritanya, ia mengaku turut berperan menjadi penengah antara Habib Rizieq dengan Tito Karnavian dalam aksi 212, di mana saat itu Tito masih menjabat sebagai Kapolri.
Saat itu, Habib Rizieq meminta aksi 212 digelar di Thamrin sedangkan Tito meminta digelar di Istiqlal.
Jokowi Maruf Amin yang saat itu menjabat sebagai Ketua Umum MUI dan Rais Aam PBNU akhirnya mengusulkan aksi 212 digelar di Monumen Nasional (Monas).
Di sisi lain, Prabowo Subianto beberapa kali turut terjun langsung ke lapangan bersama Habib Rizieq Shihab, termasuk dalam aksi bela Islam 212. (sta/rmol/pojoksatu)