Konser amal Bank Mandiri bersama musisi kondang Iwan Fals, Sabtu (23/5) malam, pukul 20.00 WIB, mengundang kecaman. Penyebabnya, lantaran onser ini bertepatan dengan malam takbiran Idul Fitri 1 Syawal 1441 Hijriyah.
Konser yang bisa disaksikan melalui kanal Official YouTube Bank Mandiri itu, akan dilakukan dengan mengajak masyarakat berdonasi.
“Ga kerasa sudah hampir sebulan kita menjalankan ibadah puasa. Nah, di malam takbir nanti @bankmandiri akan ngadain konser amal bersama Iwan Fals #dirumahaja. Yuk berbagi kebaikan #bersamamandiri di Official YouTube Bank Mandiri sambil berdonasi,” cuit akun Twitter resmi Bank Mandiri.
Konser inipun dikomentari Wasekjen MUI Ustaz Tengku Zulkarnain. Ulama yang karib disapa Tengku Zul itu mengecam keras konser musik yang akan digelar saat malam takbiran.
“Alih-alih membuat malam takbir virtual, malah ada yang mau membuat konser musik lagi di malam Lebaran. Mari kaum muslimin, fokus dalam takbir. Lupakan konser musik walau namanya amal,” cetus Tengku Zulkarnain melalui akun Twitter-nya, Jumat (22/5) kemarin.
Tengku Zul mengungkit konser amal virtual bertajuk ‘Bersama Melawan Corona’ yang diselenggarakan MPRI RI bekerja sama dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Gugus Tugas Covid-19.
Dalam konser itu, diadakan lelang motor Jokowi senilai Rp2,55 miliar. Namun lelang motor tersebut justru kena ‘prank’ buruh asal Jambi, Muhammad Nuh alias M Nuh.
Tengku Zul menyerukan agar tidak adalagi yang menyumbang uang dalam konser musik pada malam Lebaran nanti.
“Kalau Konser lalu dapat 1,5 M dan dapat Prank 2,5 M. Malam takbiran ini jangan sumbang sepeserpun. Takbir,” imbuhnya.
Dikatakan Tengku Zul, lebih baik menyumbang kepada kerabat dan tetangga secara langsung daripada menyumbang di acara konser musik.
“Sumbangkan uang anda pada kerabat dan tetangga langsung. Berkah, manfaat, dan menambah rasa kasih sayang. Tidak perlu nyanyi nyanyi lah. Apalagi malam Takbiran pula,” imbuhnya.
“Hati mau dibuat syahdu dalam takbir, tahlil, tahmid. Kok malah mau dibuat nyanyi nyanyi cuma setahun sekali?,” tambahnya.
Menurut Tengku Zul, tanggal 23 Mei 2020 merupakan Hari Ulang Tahun PKI ke-100. Tahun ini bertepatan dengan malam takbiran.
“Kebiasaan PKI dulu itu jika HUT mereka ya klede-an, nyanyi nyanyi dan joget joget riang gembira. Umat Islam malam Lebaran takbir, tahmid, dan tahlil,” pungkas Tengku Zulkarnain. (pojoksatu/zul)