Ternyata Ini Penyebab Jembatan Kalierang Tegal Ambruk Saat Dibongkar

Ternyata Ini Penyebab Jembatan Kalierang Tegal Ambruk Saat Dibongkar

Bupati Tegal, Ischak Maulana Rohman meninjau ambruknya Jembatan Kali Erang di Desa Cilongok Balapulang-radar tegal-Poto : doc. Prokompin Kab. Tegal

BALAPULANG, radartegal.comPenyebab Jembatan Kelierang di Desa Cilongok, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal, yang ambruk saat dibongkar, pada Minggu (14/09/2025) diungkap Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Teguh Dwi Rahardjo.

Teguh menjelaskan, sebelum ambruk, pekerja konstruksi tengah melakukan pembongkaran dengan melepas beberapa ikatan angin searah pada bagian atas jembatan.

“Pekerjaan sedang dalam tahapan melepas ikatan angin searah di bagian atas jembatan. Baru beberapa yang dilepas dan mereka (pekerja) istirahat di jembatan. Sekitar pukul 12.30 tiba-tiba jembatan ambruk dan insiden kecelakaan kerja terjadi,” kata Teguh.

Teguh menengarai faktor usia dan korosi menjadi penyebab utama jembatan itu ambruk. 

BACA JUGA:Dianggarkan Rp4,25 Miliar, Jembatan Kalierang Kabupaten Tegal Diperbaiki Pasca Lebaran

BACA JUGA:Berbahaya! Jembatan Kalierang Cilongok Tegal Berlubang, Begini Respon DPUPR

Fakor usia membuat material jembatan mengalami kelelahan dan tekanan berulang. Sedangkan korosi melemahkan struktur baja akibat reaksi dengan oksigen dan air, terutama di lingkungan yang lembab.

Kondisi tumpuan rol juga sudah tidak berfungsi dengan baik dan deformasi struktur diperkirakan membuat jembatan berusia sekitar satu abad ini kehilangan kekuatannya.

Jembatan Kalierang saat ini tengah dibongkar dan akan dibangun kembali jembatan baru dengan rangka baja tipe B, bentang 60 meter. 

Sedang pengerjaannya diserahkan kepada CV Cahaya Tiga Dara sebagai penyedia jasa konstruksi dengan nilai kontrak pekerjaan Rp2,96 miliar.

BACA JUGA:Jembatan di Desa Kalierang Brebes Putus Diterjang Banjir, Akses 2 Wilayah Terhambat

BACA JUGA:Dianggarkan Rp2,87 Miliar, Jembatan Kalierang Cilongok Kabupaten Tegal yang Keropos Segera Diperbaiki

Teguh menambahkan, kelima pekerja yang mengalami kecelakaan kerja telah terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan, sehingga seluruh biaya pengobatan ditanggung sepenuhnya penyelenggara asuransi.

“Empat orang luka ringan sudah pulang ke rumah, rawat jalan. Sedangkan satu orang pekerja asal Desa Cilongok sedang dirawat di RSUD dr Soeselo,” terang Teguh.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: