Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Sambut Positif Program Insentif bagi Guru Non-ASN
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi sambut positif program insentif bagi guru non ASN--
JAKARTA, radartegal.com - Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI menggelontorkan program insentif bagi guru non ASN dan pendidik non formal. Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyambut positif program yang dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan guru.
Itu, disampaikannya usai menghadiri peluncuran program insentif guru non ASN, bantuan subsidi upah pendidik non formal, dan bantuan afirmasi kualifikasi S1/D4, untuk guru di Kantor Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI. Kegiatan dilaksanakan di Jakarta, Rabu, 6 Agustus 2025.
Program tersebut diluncurkan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti. Program ini sekaligus sebagai rangkaian peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia. Tiga program tersebut dikemas dalam tajuk 'Kado HUT RI dari Presiden untuk Guru'.
Ahmad Luthfi mengatakan program itu sebagai wujud kehadiran Pemerintah. Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan, utamanya bagi para guru.
"Guru-guru menjadi lebih sejahtera dengan hadirnya negara," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan dna Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Sadimin, mengatakan, Pemprov Jateng sudah lebih dulu memulai memberikan insentif guru non ASN dan pendidik non formal. Itu, berupa gaji atau honorarium guru pada satuan pendidikan (satpend) negeri (SMA/SMK/SLB) yang sesuai dengan upah minimum kabupaten/kota (UMK).
Menurutnya, Honorarium bagi guru non ASN, termasuk guru tamu, tersebut ditanggung APBD Provinsi Jateng. Melalui skema belanja Biaya Operasional Penyelenggaraan (BOP) Pendidikan. Tahun 2025 alokasi BOP Pendidikan Jateng sebesar Rp472,381 miliar.
Adapun jumlah guru non ASN atau guru tidak tetap (GTT) pada Satpend negeri di Jateng berjumlah 3.043 orang. Terbagi atas guru SMA 1.313 orang, SMK 1.442 orang, dan SLB 288 orang.
Khusus untuk guru pada Satuan Pendidikan Swasta (SMA, SMK dan SLB), Pemprov Jateng juga memberikan dukungan pembiayaan. Salah satunya diarahkan untuk pemenuhan honor bagi guru melalui skema belanja BOSDa.
Tahun 2025, APBD Provinsi Jawa Tengah mengalokasikan anggaran BOSDa sebesar Rp142,632 miliar. Sementara program yang dijalankan oleh Kemendikdasmen mengisi ruang yang belum disentuh oleh Pemerintah Provinsi.
Di antaranya terkait insentif berupa bantuan subsidi upah (BSU) selama 7 bulan dengan nilai per bulan Rp300.000. Dia menyebutkan, baru tahun ini ada untuk insentif selama tujuh bulan, sehingga total nilainya Rp2,1 juta.
"Dengan peningkatan kesejahteraan ini, harapannya kualitas pendidikan di Jawa Tengah dan Indonesia pada umumnya akan lebih bermutu dan berkualitas," jelas Sadimin.
Menteri Dikdasmen Abdul Mu'ti mengatakan 'Kado HUT RI dari Presiden untuk Guru' merupakan tiga program strategis Kemendikdasmen. Dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



