Hama Wereng Coklat Serang Padi di Semboja Tegal, Hasil Panen Hanya Segini per Hektar

PANEN - Sekda Kabupaten Tegal mewakili bupati laksanakan panen padi di Desa Semboja Tegal.-Yeri Noveli-Radar Tegal Grup
PAGERBARANG, radartegal.com - Hama wereng batang coklat serang tanaman padi di Desa Semboja, Pagerbarang, Tegal. Akibatnya hasil panen padi di desa tersebut jeblok.
Dari pengukuran ubinan oleh petugas Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tegal, hasil panen padi di Desa Semboja Tegal hanya mencapai 4,5 ton per hektar.
"Hasil panen di Semboja ini tergolong rendah dibandingkan produktivitas rata-rata Kabupaten Tegal yang mencapai 6,4 ton per hektare," kata Sekda Kabupaten Tegal Amir Makhmud, saat panen raya di Desa Semboja, Senin 7 April 2025 lalu.
Panen padi secara serentak ini dilakukan di 14 Provinsi bersama Presiden Prabowo Subianto yang seremoninya dipusatkan di Desa Randegan Wetan, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat dan disiarkan secara daring.
BACA JUGA:5 Jajanan Jadul Asli Tegal yang Bisa Bikin Kamu Nangis Rindu Masa Kecil
BACA JUGA:Geger! Warga Jatinegara Tegal Ramai Disebut Jadi Korban Pembantaian di Papua, Keluarga Kebingungan
Sekda Amir mewakili Bupati Tegal juga mengikuti daring tersebut di gedung BUMDes Bintang Bersinar Raya, Desa Semboja.
Menurut Amir, rendahnya produktivitas padi di Desa Semboja ini disebabkan serangan hama wereng batang coklat dan penggerek batang padi.
Diharapkan, rendahnya hasil panen padi ini dapat menjadi pembelajaran para petani dan dinas pertanian sebagai pendamping. Utamanya melakukan pemantauan populasi wereng secara rutin untuk mendeteksi serangan dini, mengendalikan populasinya secara alami maupun dengan penggunaan pestisida hingga pemilihan varietas padi tahan wereng.
Sekda Amir mengaku akan terus mendorong pembangunan sektor pertanian, diantaranya mengawasi penyaluran pupuk bersubsidi, menyalurkan bantuan alsintan hingga bibit padi kepada kelompok tani.
BACA JUGA:Buka Pesta Panen Hasil Belajar SMKN 1 Adiwerna Tegal, Bupati Singgung Wacana SMK 4 Tahun
BACA JUGA:Ramadan dan Lebaran, Trafik Data di Tegal Melonjak Hingga 70,9 Persen, Jaringan Indosat Tetap Andal
Bahkan dalam waktu dekat, pihaknya juga akan kembali menjalankan program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) untuk melindungi petani dari risiko gagal panen, membantu petani pulih dari kerugian finansial dan tetap berproduksi.
“Lewat program ini kita alokasikan bantuan pembiayaan premi asuransi untuk petani senilai Rp180 ribu per hektare per musim tanam, di mana pemerintah pusat akan menanggung 80 persen bantuan preminya atau sekitar Rp144 ribu. Sisanya yang 20 persen akan ditanggung kami, Pemkab Tegal,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: