Panen Raya di Tegal, Bupati Ischak Minta Bulog Terima Gabah Petani

Panen Raya di Tegal, Bupati Ischak Minta Bulog Terima Gabah Petani

Bupati Tegal didampingi Wakil Bupati, Sekda, Dandim 0712, Kepala Bulog dan Kepala Dinas KPP serta Petani usai melakukan Panen Raya di Suradadi -Radar Tegal-Prokompin Kab. Tegal

SURADADI, radartegal.com – Bupati Tegal, Ischak Maulana Rohman meminta agar Bulog dapat menerima gabah petani. Apalagi pada saat Penen Raya ini. Demikian pula petani Kabupaten Tegal juga jangan sungkan-sungkan untuk menjual Gabah Kering Petaninya (GKP) ke Perum Bulog. Demikian disampaikan Ischak pada saat berlangsung acara dialog bersama petani usai panen padi di area persawahan di Desa Kertasari, Kecamatan Suradadi, Sabtu (22/03/2025) pagi.

Dijelaskan Ischak, Pemerintah telah menargetkan Perum Bulog untuk memiliki cadangan beras 3 juta ton sampai bulan April 2025 Hal tersebut untuk mendukung komitmen Pemerintah Indonesia untuk menghentikan impor beras sepanjang tahun ini

Ischak mengungkapkan musim panen raya padi tahun ini berlangsung di bulan Februari-Mei 2025, di mana puncaknya terjadi pada Februari-Maret ini. Untuk itu, Perum Bulog diharuskan membeli beras dari pabrik penggilingan yang telah membeli GKP petani sesuai Harga Pembelian Pemerintah atau HPP Rp. 6.500 per kilogram.

Perum Bolog juga diminta langsung menyerap gabah petani yang tidak terbeli oleh pabrik penggilingan.

BACA JUGA: Turun ke Sawah, Dandim Brebes: Harga Gabah di Bulog Rp6.500

BACA JUGA: Produksi Gabah Kering Jateng Diprediksi Capai 4,8 Juta Ton Selama Februari-April 2025

Pembelian GKP sesuai HPP ini juga dimaksudkan untuk menjaga stabilitas harga gabah di tingkat petani dan mencegah petani menjual hasil panennya kepada tengkulak di bawah HPP.

“Kita khawatir harga GKP akan dipermainkan tengkulak sesukanya, kalau tidak ada HPP  dan ini tentunya ini sangat merugikan petani,” tutur Ischak.

Namun demikian, Ischak meminta petani tidak berbuat curang dengan menjual gabah hasil panen berkualitas tinggi ke tengkulak dan menjual gabah berkualitas rendah ke Perum Bulog.

“Bulog sudah memberikan kemudahan dengan memfasilitasi serapan gabah petani sesuai HPP, jadi petani juga harus komit untuk memberikan gabah berkualitas baiknya ke Bulog,” tuturnya.

BACA JUGA: Harga Gabah di Kabupaten Tegal Terjun Bebas, Petani Padi Menjerit

BACA JUGA: Hama Tikus Serang Lahan Pertanian di Kabupaten Tegal, Padi Terancam Gagal Panen

Sementara itu, Wakil Bupati Tegal Ahmad Kholid yang juga hadir di acara ini menambahkan bahwa pihaknya tidak melarang petani menjual GKP ke tengkulak jika harganya sama atau lebih tinggi dari HPP. Apalagi saat panen raya seperti ini, antrean penggunaan mesin combine harvester cukup panjang, jadi  petani diperbolehkan menjual hasil panennya ke tengkulak.

“Siapapun boleh-boleh saja membeli GKP petani di Kabupaten Tegal asalkan harganya sama atau di atas HPP agar petani mendapatkan untung dari hasil panennya,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: