Tugas Aplikasi Penghasil Uang Nonton Iklan Dibayar Ratusan Ribu, Apakah Aman?

Ilustrasi. Keamanan aplikasi penghasil uang nonton iklan-freepik-
Radartegal.com – Banyak aplikasi penghasil uang nonton iklan dibayar ratusan ribu kini digunakan orang-orang. Klaimnya bisa memberikan penghasilan hanya dengan menonton, lalu bisa dicairkan ke saldo e-wallet.
Aplikasi penghasil uang dengan tugas nonton iklan memang terdengarnya sangat mudah. Siapapun akan tertarik apalagi jika dengan imbalan besar yang diberikan.
Namun aplikasi penghasil uang nonton iklan ini tidak sembarangan bisa Anda coba. Sebab, ada beberapa poin penting yang harus Anda pertimbangkan, sebelum memasangnya di perangkat Anda.
Berikut seputar aplikasi penghasil uang nonton iklan yang harus Anda tahu sebelum mencobanya. Hati-hati bisa bawa virus lho!
BACA JUGA : Cuma Main HP Bisa Dapat THR, Ini Daftar Rekomendasi Aplikasi Penghasil Uang Terbukti Membayar
BACA JUGA : Streaming di 5 Aplikasi Nonton Ini Dibayar Saldo DANA hingga Rp75 Ribu Sehari
Apakah aplikasi penghasil uang nonton iklan aman?
Saat ini tidak dipungkiri banyak jenis aplikasi yang klaimnya memberikan bayaran uang tunai untuk dicoba. Namun, dibalik kemudahannya dengan klaim penghasilan sekian, perlu Anda tahu beberapa hal terutama soal platform yang menghasilkan uang nonton iklan.
Pasalnya, ada risiko malware atau virus yang akan merusak perangkat Anda lewat iklan yang ditonton. Apalagi jika sampai Anda klik iklan yang muncul tersebut.
Virus ini sangat berisiko pada fungsi perangkat dan juga data-data Anda. Selain itu, banyak aplikasi yang menjanjikan penghasilan besar ternyata penipuan.
Oknum ini tidak membayar penggunanya sesuai klaim. Bahkan mereka akan mencuri uang dari pengguna lewat peretasan. Aplikasi penghasil uang nonton iklan juga seringkali meminta izin akses berlebihan.
BACA JUGA : Jawab Survey Dibayar Uang Nyata Rp15 Ribu ke e-Wallet di Aplikasi Ini, Cuma Isi 5 Menit
BACA JUGA : 5 Aplikasi Baca Cerita Dibayar Uang Asli Terpopuler 2025, Membaca 1 Jam Dapat Rp20 Ribu
Mulai dari lokasi, kontak, dan informasi lainnya yang sensitif. Data ini bisa disalahgunakan atau dijual kepada pihak ketiga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: