Mitos Telinga Berdenging, Antara Kepercayaan dan Penjelasan Medis

Radartegal.com - Telinga berdenging atau yang sering disebut tinnitus, telah lama menjadi bagian dari kepercayaan budaya di berbagai masyarakat, termasuk Indonesia. 

Fenomena telinga berdenging ini sering kali dikaitkan dengan pertanda tertentu atau pesan dari alam gaib, menjadikannya subjek yang menarik untuk dibahas. 

Meskipun banyak mitos telinga berdenging yang berkembang, ilmu pengetahuan modern menawarkan penjelasan medis yang lebih rasional. 

Di bawah ini Radar Tegal akan membahas berbagai mitos populer tentang telinga berdenging serta penjelasan ilmiah di balik fenomena tersebut, memberikan perspektif yang seimbang antara tradisi dan sains.

BACA JUGA: 5 Tanaman Hias Ini Mitosnya Bisa Bawa Keberuntungan untuk Pemiliknya

BACA JUGA: 5 Kebiasaan yang Mitosnya Cepat Bikin Putus Cinta, Ada yang Relate?

Mitos telinga berdenging di masyarakat

1. Seseorang Sedang Membicarakan Kita

Salah satu mitos yang paling umum adalah anggapan bahwa telinga berdenging berarti seseorang sedang membicarakan kita. Jika telinga kanan yang berdenging, dipercaya pembicaraan itu positif atau membawa kabar baik.

Sebaliknya, telinga kiri berdenging diartikan sebagai pertanda buruk atau gosip negatif. Kepercayaan ini sangat populer dan sering menjadi bahan perbincangan sehari-hari.

2. Pertanda Akan Mendapat Kabar

Dalam kepercayaan Jawa, telinga berdenging bisa menjadi tanda bahwa kita akan menerima kabar, baik itu kabar gembira atau berita buruk. Jenis kabar yang akan diterima dipercaya bergantung pada sisi telinga yang berdenging.

Telinga kanan berdenging sering diartikan sebagai tanda kabar baik, sedangkan telinga kiri mungkin membawa berita yang kurang menyenangkan.

BACA JUGA: Mitos Ular di Berbagai Dunia, Jadi Simbol Kebaikan sampai Kematian

BACA JUGA: 8 Mitos Urban Legend di Indonesia yang Sering Diangkat ke Film

3. Peringatan dari Leluhur

Beberapa kepercayaan tradisional Jawa menyebutkan bahwa telinga berdenging adalah bentuk komunikasi dari leluhur. Mereka memberikan peringatan agar lebih waspada atau berhati-hati dalam mengambil keputusan.

Sumber: