3 Dampak Buruk dari Teror Pinjol Selain Masalah Keuangan yang Fatal

radartegal.com – Ketahui 3 dampak buruk dari teror pinjol selain masalah keuangan. Pinjaman online yang belum berizin OJK seringkali meneror dan menjerat korbannya demi keuntungan sendiri.

Ada dampak buruk dari teror pinjol selain menciptakan masalah keuangan. Hal ini penting diketahui oleh semua pengguna yang sering menggunakan layanan pinjaman online.

Informasi ini demi menghindari Anda terkena dampak buruk dari teror pinjol selain masalah keuangan. Sebab risikonya bisa sama fatalnya dan merusak kehidupan Anda di masa depan.

Berikut 3 dampak buruk dari teror pinjol selain masalah keuangan. Jangan diabaikan dan dibiarkan begitu saja!

BACA JUGA : 6 Cara agar Nomor HP Tidak Bisa Dilacak Pinjol Sekaligus Jaga Privasi

BACA JUGA : 5 Aplikasi yang Bantu Kelola Utang Pinjol dan Keuangan untuk Pemula

3 dampak buruk dari teror pinjol ilegal selain masalah keuangan

Pinjol ilegal sering menimbulkan kerugian yang cukup serius bagi korbannya, salah satunya terhadap kondisi keuangan korban. Namun ternyata tidak hanya itu, ada dampak kerugian lain yang ditimbulkan pinjol ilegal selain masalah uang, seperti : 

1. Dampak Psikologis

Teror yang terus-menerus dilakukan debt collector bisa menyebabkan stres dan kecemasan yang berkepanjangan. Belum lagi adanya tekanan dan ancaman yang lama-lama bisa memicu depresi pada korbannya.

Apalagi jika korbannya terlanjur terjerat hutang dengan layanan ilegal tersebut. Mereka akan seringkali merasa bersalah, malu, sampai kehilangan kepercayaan diri akibat penagihan hutang yang tidak manusiawi.

Selain itu, korban juga akan mengalami sulit tidur, mimpi buruk, sampai berujung dengan masalah kesehatannya akibat teror tersebut.

BACA JUGA : 8 Alasan Umum Pengajuan Pinjol Ditolak Padahal Skor Kredit Bersih

BACA JUGA : Berapa Minimal Gaji agar Disetujui Pinjol? Cek Penjelasan Berikut

2. Dampak Sosial

Dampak buruk teror pinjol selain masalah keuangan berikutnya yaitu mempengaruhi hubungan sosial Anda. Teror ini seringkali melibatkan orang-orang sekitar korban yang bisa membuat reputasi korban jadi buruk.

Sumber: