Fakta atau Mitos, Sayur Hijau Dapat Tingkatkan Asam Urat

Fakta atau Mitos, Sayur Hijau Dapat Tingkatkan Asam Urat

Arti Mitos Sayur Hijau--

radartegal.com - Banyak anggapan yang beredar di masyarakat mengenai makanan yang dapat mempengaruhi kadar asam urat dalam tubuh. Salah satunya adalah mitos sayur hijau, terutama jenis-jenis seperti bayam dan kangkung, dapat meningkatkan kadar asam urat dan memicu serangan gout (rematik asam urat). 

Lalu, apakah anggapan ini benar adanya, atau hanya sekadar mitos? Dalam artikel Radartegal berikut ini akan mengulas tentang mitos sayur hijau dapat meningkatkan asam urat.  

Perlu Anda ketahui, asam urat adalah produk sampingan dari pemecahan purin, zat yang ditemukan dalam beberapa makanan dan minuman, simak selengkapanya untuk melihat mitos sayur Hijau.

Pada kadar yang normal, asam urat dikeluarkan melalui urin, tetapi jika tubuh memproduksi terlalu banyak asam urat atau tidak dapat mengeluarkannya dengan efektif, maka asam urat bisa menumpuk dan membentuk kristal yang menyebabkan peradangan pada persendian, kondisi yang dikenal sebagai gout.

BACA JUGA:Mitos Benteng Fort Rotterdam, Dihuni Sosok yang Tidak Suka Warna Merah

BACA JUGA:Warisan Leluhur, Ini Sejumlah Mitos Kematian yang Masih Dipercaya Masyarakat Tegal

Sayur hijau tingkatkan asam urat?

Sayuran Hijau Picu Asam Urat Ternyata Mitos, Ini Penyebab Sebenarnya

dr. Muhammad Irvan Almaqdisi, seorang ahli kesehatan, membantah mitos yang menyebutkan bahwa konsumsi sayur hijau, seperti bayam, dapat meningkatkan kadar asam urat. 

“Sebenarnya asam urat itu 30% dipengaruhi oleh makanan, tapi 70% itu dihasilkan oleh tubuh kita sendiri dari metabolisme pemecahan protein. Jadi, walaupun kita nggak makan bahan makanan yang tinggi purin, sebenarnya udah ada tubuh udah produksi sendiri,” jelas dr. Muhammad Irvan Almaqdisi dalam Dialog Sore Ceria di Programa 2 RRI Pekanbaru, Senin (18/11/2024).

Menurut dr. Irvan, sekitar 30% kadar asam urat dipengaruhi oleh pola makan, sementara 70% sisanya diproduksi oleh tubuh sendiri melalui pemecahan protein. Ia menegaskan bahwa meskipun seseorang tidak mengonsumsi makanan tinggi purin, tubuh tetap dapat memproduksi asam urat sebagai bagian dari proses metabolisme. 

Hal ini menunjukkan bahwa makanan bukanlah satu-satunya faktor penentu. “Tapi, suatu meta analisis menemukan bahwa konsumsi sayuran kaya purin seperti bayam, itu tidak ada hubungannya dengan kondisi asam urat yang tinggi. Malah buat efek protective terhadap rasa sakit karena asam urat,” sambung dr. Irvan.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi sayuran ini dapat memberikan efek perlindungan terhadap rasa sakit yang ditimbulkan oleh asam urat, membantah anggapan bahwa sayur hijau dapat memperburuk kondisi tersebut. Lebih lanjut, dr. Irvan menjelaskan faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat, di antaranya adalah kebiasaan merokok, konsumsi minuman manis dengan kadar fruktosa tinggi, serta makanan yang kaya akan purin seperti daging merah, jeroan, dan seafood. 

Menurutnya, inilah yang lebih berisiko menyebabkan asam urat tinggi, dan bukan sayur-sayuran. dr. Irvan menegaskan pentingnya memahami bahwa asam urat bukan hanya dipengaruhi oleh makanan, tetapi juga oleh gaya hidup secara keseluruhan.

Bagi Anda yang sudah memiliki riwayat asam urat tinggi atau gout, tetap disarankan untuk mengonsultasikan pola makan mereka dengan dokter atau ahli gizi. Pada umumnya, disarankan untuk menghindari konsumsi makanan yang sangat tinggi purin dan menjaga keseimbangan dalam konsumsi makanan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: