Disertasi Bahlil Diduga Plagiat 95% dan Viral di X, Mirip Penelitian Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Disertasi Bahlil Diduga Plagiat 95% dan Viral di X, Mirip Penelitian Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

SIDANG- Nama Bahlil Lahadalia terus menjadi sorotan usai meraih gelar Doktor Universitas Indonesia (UI) dengan disertasinya soal hilirisasi nikel. -tangkapan layar-Disway.id

Radartegal.com- Kabar disertasi Bahlil Lahadalia diduga plagiat 95% tengah heboh dibicarakan di media sosial X. 

Rupanya hal ini setelah seorang netizen iseng mengecek disertasi Bahlil dengan platform cek plagiarisme, Turnitin. 

“Begini..... Mungkin teman-teman yang dari kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bisa bantu ngecek di perpustakaan. Adakah judul penelitian yang mirip"??

Btw ini turnitin udah filter exclude quote + biblio turn on ya,” tulis akun X @ibrahimniar. 

BACA JUGA: Mantan Jubir Gus Dur Sebut Projo Buat 3 Dosa Besar dan Sentil Bahlil

BACA JUGA: Menteri Bahlil Ngomong Isu 3 Periode Lagi, Kenapa Jokowi Tak Marahi Anak Buahnya?

Dari hasil pengecekannya, 95% disertasi Bahlil diduga plagiat karena sangat mirip dengan penelitian mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 

Nama Bahlil Lahadial menjadi sorotan usai raih gelar doktor

Saat ini, nama Bahlil Lahadalia terus menjadi sorotan usai meraih gelar Doktor Universitas Indonesia (UI) dengan disertasinya soal hilirisasi nikel. 

Dalam keterangan resmi Universitas Indonesia (UI), Bahlil tercatat sebagai mahasiswa doktor pada SKSG UI mulai pada tahun akademik 2022/2023 term 2 hingga 2024/2025 term 1.

Masa studi ini sesuai dengan Peraturan Rektor UI Nomor 016 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Program Doktor di UI pada pasal 14 yang menyebutkan bahwa Program Doktor dirancang untuk 6 (enam) semester, dan dapat ditempuh sekurang-kurangnya dalam 4 (empat) semester dan selama-lamanya 10 (sepuluh) semester.

BACA JUGA: Wacana 3 Periode Disinggung Bahlil Lagi, Hensat: Jadi Ini Istana Maunya Apa?

BACA JUGA: Jokowi Harus Pecat Luhut dan Bahlil, Jika Tak Berani Bisa Dimaknai Isu Tiga Periode Perintah Presiden

Dengan gelar doktor ini, Bahlil Lahadalia memperkuat posisinya sebagai pemimpin yang tidak hanya berorientasi pada pengembangan kebijakan, tetapi juga memiliki pemahaman mendalam tentang tata kelola sumber daya yang berkelanjutan.

Sidang tersebut diketuai oleh Prof. Dr. I Ketut Surajaya, S.S., M.A., dengan Prof. Dr. Chandra Wijaya, M.Si., M.M. sebagai promotor, serta Dr. Teguh Dartanto, S.E., M.E., dan Athor Subroto, Ph.D sebagai ko-promotor. 

Sumber: