3 Hari Berturut-turut, Anggota Paskibra Pemalang Kesurupan saat Latihan di Alun-alun

3 Hari Berturut-turut, Anggota Paskibra Pemalang Kesurupan saat Latihan di Alun-alun

EVAKUASI - Anggota Paskibra Kabupaten Pemalang yang mengalami kesurupan dievakuasi ke Kantor Badan Kesbangpol.-Agus Pratikno-Radartegal.disway.id

Dijelaskannya, kejadian anggota Paskibra Pemalang yang mengalami kesurupan, baru pertama kali terjadi selama dirinya menjadi pelatih Paskibra. Karena sebelum-sebelumnya tidak ada kejadian seperti itu.

Hanya ada anggota paskibra yang pingsan karena kecapaian akibat terpaan fisik selama latihan.

BACA JUGA: Viral, Siswa Kesurupan Massal Saat Study Tour di Bali, Diduga Berlaku Kurang Patut

BACA JUGA: Dikenal Harmonis, Istri yang Potong Alat Kelamin Suami Diduga Kesurupan

Ditambahkan oleh pelatih Paskibra lainnya, Alun-alun Pemalang yang merupakan tempat latihan Paskibra sebelumnya sudah dinetralisir dari gangguan makhluk halus. Harapannya, agar tidak mengganggu anggota yang saat itu sedang melakukan latihan.

Dia memerkirakan, banyak mahluk halus yang ada di alun-alun. Mereka menyebut jika mahluk itu pindahan dari suatu tempat yang akhirnya menetap di alun-alun. 

"Semalam sudah kami netralisir dan didoakan, hadapannya agar mahluk halus yang ada di alun-alun pergi atau tidak mengganggu lagi. Namun rupanya masih mengganggu lagi," tandasnya.

Fenomena sosial kesurupan

Terkait kesurupan, ini merupakan fenomena sosial di Indonesia yang bisa dikaji dari berbagai perspektif. Setiap perspektif memiliki sisi yang berbeda. 

Di lingkungan kita, fenomena kesurupan bisa terjadi sebagai pengalaman personal, kelompok (dialami beberapa orang) atau massal (dialami banyak orang pada satu waktu dan satu lokasi). Penyebab kesurupan juga menjadi diskusi yang bisa dilihat dari banyak perspektif. 

Mengutip dari Unair.ac.id, pada masyarakat Indonesia, fenomena kesurupan sering dikaitkan dengan hal-hal yang bersifat mistis. Seperti kerasukan jin atau arwah orang yang sudah mati.

Khususnya pada kelompok masyarakat yang memiliki kepercayaan tradisional akan mistisme. Secara ilmiah, fenomena kesurupan merujuk pada Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental edisi kelima – DSM V, klasifikasi gangguan identitas disosiatif harus memenuhi kriteria simtomp dan gejala klinisnya.

Sumber: