3 Desa di Kabupaten Tegal Krisis Air Bersih, Kekeringan Akibat Kemarau Mulai Terjadi
BANTUAN - Sejumlah warga yang mengalami krisis air bersih mendapatkan bantuan air bersih dari PMI Kabupaten Tegal, Sabtu, 10 Agustus 2024.-Yeri Noveli-Radartegal.disway.id
SLAWI, radartegal.id - Sedikitnya 3 desa di Kabupaten Tegal mengalami krisis air bersih. Hal ini menyusul kekeringan yang mulai melanda beberapa wilayah akibat musim kemarau tahun ini.
Perangkat Desa Jatimulya Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal Zaenal Mustakhim menuturkan, krisis air bersih ini sudah berlangsung sejak dua bulan lalu atau pertama kali memasuki musim kemarau.
Sumur warga banyak yang mengering meski kedalamannya mencapai 100 meter. Utamanya sumur warga yang bermukim di Dukuh Sigerung.
"Sumurnya kering, tidak ada air sama sekali," ucapnya.
BACA JUGA: Sebulan Tak Turun Hujan, Lahan Tanaman Cabai Rawit di Brebes Kekeringan dan Terancam Gagal Panen
BACA JUGA: Petani di Brebes Mulai Gunakan Air Comberan, DPKP: Belum Ada Laporan Sawah Kekeringan
Sementara, Rudi, salah satu warga Dukuh Segerung Desa Jatimulya mengaku untuk mendapatkan air bersih, warga harus membeli di pedagang keliling. Harganya Rp3500 untuk satu galon atau jerigen.
"Kalau beli setiap hari, kami merasa keberatan. Namun setelah ada bantuan dari PMI, kami terasa ringan," tutupnya.
Melihat kondisi itu, Tim Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tegal langsung gerak cepat (Gercep) menyalurkan air bersih kepada masyarakat yang mengalami krisis air bersih.
"Ada tiga desa yang kami distribusikan air bersih," kata Ketua PMI Kabupaten Tegal Iman Sisworo, Minggu, 11 Agustus 2024.
BACA JUGA: Sempat Kekeringan, 450 Hektar Tanaman Bawang Merah Alami Gagal Panen
BACA JUGA: Dua Pekan Kekeringan, Petani Bawang di Losari dan Tanjung, Brebes Akhinya Dapat Pasokan Air
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: