Dianggarkan Rp938 Juta, Pembangunan Gedung Perpusda Kabupaten Tegal yang Sempat Mangkrak Dilanjutkan

Dianggarkan Rp938 Juta, Pembangunan Gedung Perpusda Kabupaten Tegal yang Sempat Mangkrak Dilanjutkan

PERPUSDA- Proses pembangunan gedung Perpusda Kabupaten Tegal mulai dikerjakan dengan dukungan dana APBD II.-Hermas Purwadi-Radartegal.disway.id

SLAWI, radartegal.id - Dianggarkan Rp938.640.000 dari APBD II tahun 2024, pembangunan Gedung Perpustakaan Daerah (Perpusda) Kabupaten Tegal kembali dilanjutkan. Hal ini setelah proyek tersebut mangkrak di tahun 2023 lalu.

Pembangunan gedung Perpusda Kabupaten Tegal dilanjutkan kembali tahun ini untuk penuntasan. Hal ini seperti dikatakan Sekretaris  Dinas merangkap PPK Nuzmatun Malinah.

Menurutnya, pembangunan gedung Perpusda Kabupaten Tegal tahun ini akan difokuskan untuk merampungkan bagian depan dan lantai 1 serta lantai 2. Bagian atap atas lantai tiga tertutup. 

Untuk penyempurnaan lantai 3 belum bisa terakomodir. Pihaknya berupaya mengajukan di ubahan APBD II.

BACA JUGA: Jembatan Gantung di Tengah Hutan Pinus Kabupaten Tegal Selesai Dibangun, Warga Tak Lagi Terisolir

BACA JUGA: Total Ada 36 Kasus, 9 Kecamatan di Kabupaten Tegal Rawan Tindak Pidana Narkoba

Penyelesaian bangunan gedung Perpustakaan Kabupaten Tegal ini dilakukan karena ditarget Perpusnas. 

“Agar bisa merampungkan bangunan tersebut tahun ini," tegasnya.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Tegal Eko Jati Suntoro menyatakan, untuk bisa  dituntaskan. Bangunan gedung tersebut membutuhkan anggaran sebesar Rp1, 8 miliar. 

"Kami terpaksa merevisi DED menyesuaikan ketersediaan anggaran yang ada. Untuk proses pengadaan penedia barang dan jasa, kami menggunakan e-katalog," ujarnya.

BACA JUGA: Lakukan Coklit Pemilih di Karangmalang Kabupaten Tegal, Pantarlih Rela Keluar Masuk Hutan

BACA JUGA: Deviasi Plus 26 Persen, Realisasi Proyek Jalan Tuwel-Guci Kabupaten Tegal Lampaui Target

Penggunaan e-katalog ditempuh lantaran bila menggunakan sistem lelang akan terkendala waktu yang lama. Dimungkinkan akan terpilih penyedia jasa yang penawarannya paling rendah sehingga tidak bisa menjamin kualitas bangunannya.  

"Penggunaan e-katalog konstruksi bisa dibilang pertama dilakukan di Kabupaten Tegal.  Kita menggunakan referensi lewat Pemkab Kebumen. Harapan kami hal ini bisa ditiru oleh daerah lain," cetusnya.

Sumber: