6 Penyebab Suzuki Swift Tidak Dipasarkan di Indonesia, Padahal Harganya Lebih Murah dari Brio

6 Penyebab Suzuki Swift Tidak Dipasarkan di Indonesia, Padahal Harganya Lebih Murah dari Brio

MOBIL HATCHBACK - Keputusan Suzuki untuk tidak memasarkan Swift di Indonesia didasarkan pada analisis terhadap berbagai faktor.-(Foto: Istimewa)-

radartegal.id - Suzuki Swift, mobil hatchback yang dikenal dengan desain sporty dan performa lincah, telah menjadi favorit di berbagai pasar otomotif dunia. Namun, ada beberapa penyebab Suzuki Swift tidak dipasarkan di Indonesia.

Keputusan Suzuki untuk tidak memasarkan Swift di Tanah Air mengundang pertanyaan besar di kalangan penggemar otomotif. Apakah alasan di balik keputusan ini? 

Mengapa mobil yang begitu populer di luar negeri justru tidak dijual di Indonesia? Persaingan ketat di segmen mobil hatchback menjadi salah satu faktor utama. 

Pasar Indonesia dibanjiri oleh berbagai model dari pabrikan ternama seperti Honda Brio, Toyota Yaris, dan Mazda2. Berikut penyebab Suzuki Swift tidak dipasarkan di Indonesia.

BACA JUGA: Awet dan Sulit Rusak, Kenapa Malah Motor Suzuki Kurang Laku di Pasar Indonesia?

Penyebab Suzuki Swift tidak masuk pasar Indonesia

1. Persaingan ketat

Pasar mobil hatchback di Indonesia sangat kompetitif, dengan banyaknya pemain besar yang menawarkan berbagai model dengan fitur dan harga yang menarik. 

Mobil-mobil seperti Honda Jazz, Toyota Yaris, dan Mazda2 telah mendominasi pasar ini. Persaingan yang ketat membuat Suzuki harus mempertimbangkan strategi pemasaran yang tepat agar dapat bersaing. 

Tanpa strategi yang kuat, akan sulit bagi Suzuki Swift untuk memenangkan hati konsumen Indonesia.

2. Penggunaan platform baru

Generasi terbaru Suzuki Swift menggunakan platform Heartect yang baru, yang memberikan beberapa keuntungan seperti bobot yang lebih ringan dan efisiensi bahan bakar yang lebih baik. 

Namun, penggunaan platform baru ini juga membawa tantangan tersendiri. Infrastruktur produksi harus disesuaikan, yang berarti investasi tambahan dalam bentuk biaya produksi yang lebih tinggi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: