Mengenang Sejarah Dedikasi RA Kardinah di Tegal, Sempat Dirikan Sekolah Kepandaian Putri

Mengenang Sejarah Dedikasi RA Kardinah di Tegal, Sempat Dirikan Sekolah Kepandaian Putri

RSUD Kardinah Kota Tegal merupakan salah satu dedikasi RA Kardinah selama ini yang masih berdiri dalam pengabdiannya terhadap masyarakat.--

Ia membangun sekolah dari dana yang ia kumpulkan sendiri, yang berasal dari royalti penjualan buku-bukunya serta sumbangan lainnya. Menurut Sitisoemandari, Kardinah menghasilkan beberapa buku tentang masakan dan batik, dua di antaranya sangat populer.

Dedikasi di Bidang Kesehatan

Kardinah memiliki cita-cita besar dalam bidang kesehatan. Sejak kecil, ia sering melihat ketidakadilan dalam pelayanan kesehatan. Dalam salah satu suratnya, ia menulis tentang perbedaan perlakuan antara bangsawan dan pelayan yang sakit.

BACA JUGA: Sejarah Cletukan Duite Mardiyah, Berasal dari Sosok Crazy Rich di Tegal yang Kekayaannya Sampai 7 Turunan

BACA JUGA: Berdiri Sejak 1915, Ini Sejarah Klenteng Hok Ie Kiong di Slawi yang Menjadi Tempat Ibadah Penganut Tionghoa

Jika bangsawan sakit, mereka dirawat dengan baik, tetapi jika pelayan yang sakit, mereka hanya mendapatkan perawatan seadanya. Kardinah merasa tidak tega melihat kondisi ini, dan akhirnya pada tahun 1927, ia berhasil mendirikan Balai Pengobatan yang kini dikenal sebagai RSUD Kardinah Tegal, Jawa Tengah.

Cobaan di Masa Revolusi

Perjalanan hidup Kardinah tidak selalu mulus. Setelah suaminya tidak lagi menjadi Bupati, Kardinah pindah ke Klaten pada bulan Oktober 1945. Namun, ia kembali ke Tegal bersama anak, menantu, dan cucunya.

Pada masa itu, terjadi Revolusi Tiga Daerah yang melibatkan Tegal, Brebes, dan Pekalongan, di mana para bangsawan menjadi sasaran. Rumah Kardinah diobrak-abrik, dan ia beserta keluarganya diarak keliling kota dengan pakaian seadanya. Meski demikian, semangat dan dedikasinya tidak pernah pudar.

Akhir Hidup yang Penuh Kenangan

Pada tahun 1948, karena peristiwa Revolusi Tiga Daerah, Kardinah sempat mengungsi dari Tegal ke Salatiga. Namun, pada tahun 1970, ia berhasil diajak kembali ke Tegal oleh upaya istri Walikota saat itu, Ibu Sarjo. Setahun kemudian, Kardinah meninggal dan dimakamkan di samping makam suaminya.

BACA JUGA: Sejarah Asal-usul dan Mitos Wisata Curug Putri, Konon Tempat Turunnya Bidadari dari Kahyangan ke Bumi

BACA JUGA: Mitos Sungai Ketiwon Tegal, Konon Di Huni Sosok Buaya Putih Dan Naga Raksasa

Warisan RA Kardinah

Sumber: