Pantangan di Gunung Lawu yang Wajib Dipatuhi para Pendaki, Hindari Sikap Ini

Pantangan di Gunung Lawu yang Wajib Dipatuhi para Pendaki, Hindari Sikap Ini

Pantangan di Gunung Lawu yang Wajib Dipatuhi para Pendaki, Salah Satunya Hindari Sikap Sombong-berita tegal terkini-radar tegal

radartegal.id - Gunung Lawu, salah satu gunung berapi aktif di Jawa Tengah, terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau dan nilai budayanya yang kaya. Namun, di balik pesonanya, terdapat beberapa pantangan di Gunung Lawu yang perlu dipatuhi oleh para pendaki untuk menjaga kelestarian alam dan menghormati adat istiadat setempat.

Salah satu pantangan di Gunung Lawu yang paling terkenal adalah larangan memakai pakaian berwarna hijau pupus, bercorak gunung melati, poleng, benang telon, dan mrutu sewu. Warna hijau pupus diyakini sebagai warna kesukaan para lelembut, sehingga dikhawatirkan dapat menarik perhatian mereka.

Selain itu, corak-corak tersebut melambangkan kesakralan dan adat istiadat setempat, sehingga perlu dihormati dengan tidak dikenakan saat mendaki. Pantangan di Gunung Lawu juga menekankan pada kesopanan dan rasa hormat.

BACA JUGA: Mitos Begu Ganjang, Sosok Hantu Tinggi Berlidah Panjang yang Meneror Hutan Sumatra

BACA JUGA: Benar atau Tidak, 4 Mitos tentang Lagu Lingsir Wengi Ini Selalu Bikin Bulu Kuduk Merinding

Para pendaki diimbau untuk menjaga ucapan, tidak bercanda berlebihan, dan tidak berperilaku kasar. Sikap sombong, sok tahu, dan sok kuat pun sebaiknya dihindari. Menjaga ketenangan dan bersikap rendah hati adalah kunci untuk menjaga keharmonisan dengan alam dan sesama pendaki.

Menjaga kebersihan dan melindungi satwa liar

Pantangan di Gunung Lawu juga terkait dengan kebersihan dan kelestarian alam. Membuang sampah sembarangan, membuat kotor kawasan gunung, dan corat-coret di semua tempat merupakan tindakan yang tidak terpuji dan dapat merusak keindahan alam.

Para pendaki diwajibkan untuk membawa kembali semua sampahnya dan menjaga kebersihan lingkungan selama pendakian. Selain itu, pantangan di Gunung Lawu juga melarang pendaki untuk berburu satwa liar yang hidup di hutan.

BACA JUGA: Mitos Lelembut Tanah Jawa, Kental dengan Keindahan Alam yang Terselimuti Beragam Cerita dan Misteri

BACA JUGA: Jejak Mitos Ilmu Rawa Rontek, Ajian Sakti Milik Sosok Legendaris Bang Pitung

Menghormati satwa liar dan menjaga habitatnya adalah bagian penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem gunung.

Sumber: