Laris Diburu Pembeli, Kopi Botol Kemasan Lokal di Kabupaten Pemalang Makin Diminati

Laris Diburu Pembeli, Kopi Botol Kemasan Lokal di Kabupaten Pemalang Makin Diminati

BOTOL KEMASAN- Kopi botol kemasan instan kian digemari di Kabupaten Pemalang seiring maraknya pecinta kopi. -Siti Maftukhah-Radartegal.disway.id

RADAR TEGAL- Laris diburu pembeli, kopi botol kemasan lokal di Kabupaten Pemalang makin diminati. Rupanya, usaha kopi lokal yang diolah menjadi kopi botol ini kian digemari masyarakat.

Terutama saat puasa dan menjelang Lebaran 2024 ini. Karenanya, meski hanya usaha rumahan, peminat kopi botol kemasan lokal ini semakin meningkat.

Raharso, penikmat kopi botol kemasan lokal mengatakan, kopi ini rasanya sangat enak tidak kalah dengan produk kopi yang lebih modern. Walaupun usaha rumahan, tetapi potensinya cukup besar untuk bisa berkembang.

"Rasanya enak, kopinya terasa, bisa rendah gula ataupun manis, jadi sesuai pesanan," ujarnya.

BACA JUGA: Minum Kopi saat Sahur Ternyata Menyimpan 7 Risiko Kesehatan? Salah Satunya Bisa Sebabkan Dehidrasi

Usaha kopi botol kemasan lokal tersebut ditekuni oleh Andi Rijal Fauzi di Desa Wanarata, Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang. Dengan bakat dan kreativitas dalam mengolah kopi, dia berhasil membuat kopi botol kemasan praktis yang dijual di Kecamatan Bantarbolang dan sekitarnya. 

"Sudah sekitar 1 tahun dan keahlian dalam meracik kopi ini dipelajari secara otodidak," katanya.

Kopi yang dibuat merupakan kopi robusta dengan varian kopi vanilla latte, aren latte, caramel latte, classic latte dan sebagainya. Untuk mengembangkan usaha tersebut memang tidak mudah, apalagi kopi botol kemasan lokal tidak bisa bertahan lama jika sudah dibuka.

"Pesanan hampir setiap hari ada walaupun masih di sekitar tempat tinggal," imbuhnya. 

BACA JUGA: Cara Mengatasi Ngantuk Saat Berkendara Dalam Sekejap Tanpa Harus Minum Kopi atau Kafein

Kopi botol kemasan lokal ini biasanya disajikan dingin karena lebih nikmat dan jika disimpan di lemari pendingin bisa bertahan sampai sebulan. Berminat mencicipi? (*)

Sumber: