Transaksi Katalog Elektronik Diprediksi Tembus 500 Triliun, LKPP Bertekad Sejahterakan UMKK di Jateng

Transaksi Katalog Elektronik Diprediksi Tembus 500 Triliun, LKPP Bertekad Sejahterakan UMKK di Jateng

SEJAHTERA - Kepala LKPP Hendrar Prihadi (kedua dari kiri) menyerahkan bantuan usai sosialisasi transaksi katalog elektronik di Kendal, Jawa Tengah, Rabu 3 April 2024 sore.--

RADAR TEGAL - Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) menargetkan nilai transaksi katalog elektronik Rp500 triliun di tahun ini. Karena itu, LKPP terus berupaya mewujudkan terciptanya tata kelola pengadaan yang lebih baik.

Ini dilakukan dengan mendorong Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ) di Lingkungan Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah (K/L/PD), sebagai pusat keunggulan dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (PBJP). Kepala LKPP Hendrar Prihadi menyebut alokasi anggaran pada rencana umum pengadaan barang dan jasa setiap tahunnya mencapai Rp1.200 triliun.

"Nilai transaksi katalog elektroik di tahun 2023 mencapai Rp196,7 triliun, target tahun ini angkanya mencapai Rp500 triliun," ujar Hendrar dalam acara sosialiasi Rancangan Undang-Undang Pengadaan Barang dan Jasa Publik yang digelar di Kendal, Jawa Tengah, Rabu 3 April 2024 sore.

Menurut pria yang akrab di sapa Hendi ini, pihak terus memastikan proses pengadaan barang dan jasa berjalan transparan, efisien, tepat waktu, dan memberikan nilai manfaat sebesar-besarnya.

"Melalui sistem transaksi katalog elektronik, diharapkan dapat mengubah kebiasaan, mengubah mindset kita, pasti akan ada efisiensi waktu, akan ada kompetisi harga, kompetensi produk, dan semuanya untuk kemanfaatan bagi bangsa dan negara kita," jelas Hendi.

Transaksi katalog elektronik UMKM

Dalam kesempatan tersebut, Hendi juga memberi contoh UMKM dari Kendal yang sukses setelah mengikuti e-Katalog. Adalah Wiji Astuti, warga Kecamatan Patebon Kendal yang sukses setelah ikut e-Katalog. 

Setelah mendaftarkan batik buatannya di e-Katalog, dalam waktu satu seminggu ada pesanan hingga 350 pcs. Hal ini pun sempat membuat Wiji kewalahan. "Alhamdulillah sejak daftar e-Katalog pesanan langsung banyak. Awalnya saya tidak percaya dan mengira ini penipuan."

Hendi pun berharap usaha mikro, kecil, dan koperasi (UMKK), khususnya di Jawa Tengah untuk bisa meniru langkah Wiji. Karena peluang UMKK untuk bisa sukses dengan masuk di e-Katalog sangat terbuka lebar.

"Melalui sistem transaksi Katalog Elektronik, diharapkan dapat mengubah kebiasaan, mengubah mindset kita, pasti akan ada efisiensi waktu, akan ada kompetisi harga, dan kompetensi produk. Semuanya untuk kemanfaatan bagi bangsa dan negara kita," pungkas Hendi. (*)

Sumber: