Sudah Digelar 150 Kali, Gerakan Pangan Murah Pemprov Jateng Efektif Turunkan Harga Kebutuhan Masyarakat

Sudah Digelar 150 Kali, Gerakan Pangan Murah Pemprov Jateng Efektif Turunkan Harga Kebutuhan Masyarakat

PANGAN MURAH- Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana saat pelaksanaan Gerakan Pangan Murah untuk menstabilkan harga.-Istimewa-Radartegal.disway.id

RADAR TEGAL- Sudah digelar sebanyak 150 kali, Program Gerakan Pangan Murah (GPM) yang secara massif dilakukan oleh pemerintah provinsi Jawa Tengah bersama sejumlah stake holder mulai menunjukkan hasil. Sejumlah komoditas pangan mulai menurun. 

Seperti harga beras yang sebelumnya sempat mencapai Rp17 ribu per kg, saat ini sudah turun di posisi Rp14.600 per kg. Kegiatan Gerakan Pangan Murah tersebut digelar sejak awal Januari sampai 1 April 2024.

Pemprov Jateng menggelar kegiatan itu di kabupaten/kota di Jateng. Kegiatan Gerakan Pangan Murah ini juga untuk memastikan bahwa stok pangan cukup dan tersedia dengan harga terjangkau, sehingga tidak memicu inflasi. 

Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana menyampaikan, Pemprov Jateng serius mengkoordinir pelaksanaan Gerakan Pangan Murah baik yang diselenggarakan oleh Pemprov Jateng, pemerintah kabupaten/ kota, Forkopimda, maupun para pelaku usaha di bidang pangan.

BACA JUGA: Gelar Gerakan Pangan Murah 99 Kali, Pemprov Jateng Capai Omset Rp5,6 Miliar

“Bagusnya kita ini kompak. Karena GPM ini  membantu masyarakat, khususnya masyarakat yang ekonomi lemah,” kata Nana pada acara Gerakan Pangan Murah Serentak III Wilayah Jateng di halaman Balaikota Semarang, Senin, 1 April 2024.

Pelaksanaan Gerakan Pangan Murah merupakan salah satu upaya untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok, di tengah meningkatnya konsumsi masyarakat pada  Ramadhan hingga Idul Fitri nanti. 

Dalam pelaksanaan Gerakan Pangan Murah, Pemprov Jateng memberikan intervensi berupa fasilitasi distribusi berupa bantuan transport, bongkar muat, dan packing kepada para produsen/ vendor. 

Dengan intervensi tersebut, masyarakat dapat membeli barang kebutuhan pokok dengan harga lebih murah daripada pasaran, dan vendor tetap mendapatkan laba. Untuk pelaksanaan program GPM, Pemprov Jateng menganggarkan sebesar Rp1 miliar. (*)

Sumber: