Akhir Hayat Kematian Raja Majapahit yang Sangat Tragis, Benarkah Hanya Karena Bisul?

Akhir Hayat Kematian Raja Majapahit yang Sangat Tragis, Benarkah Hanya Karena Bisul?

Ilustrasi kisah tragis kematian Raja Majapahit yang perlu Anda ketahui.-(Foto: Tangkapan Layar/Instagram/@intisarionline).-

RADAR TEGAL - Mengungkap kisah tragis kematian Raja Majapahit yang begitu tragis dan pilu yang masih jarang diketahui. Konon karena penyakit bisul, tetapi apakah benar demikian?

Dengan mengetahui kisah tragis kematian Raja Majapahit ini, Anda akan memahami seperti apa cerita di balik kepergiannya. Hal ini tentu berguna menambah wawasan bersejarah terkait kesultanan di Indonesia.

Seperti apa kisah tragis kematian Raja Majapahit? Mari ikuti ulasan yang telah kami rangkum berikut ini, simak sampai akhir artikel untuk menemukan ceritanya.

Memiliki Kekebalan



Kisah tragis kematian Raja Jayanegara, seorang penguasa Majapahit yang konon memiliki kekebalan terhadap senjata tajam, tetapi harus menemui ajalnya akibat bisul, menjadi fokus perhatian publik.

BACA JUGA: Unik dan Misteri, Inilah Mitos Larangan Makan Lele di Lamongan Konon Terkait Keris Sunan Gresik

Raja Jayanegara, seorang penguasa yang kontroversial, naik takhta dengan permusuhan dari rakyat dan pengikut istana. Perilaku buruknya semakin merusak reputasinya. Namun, apa yang membuatnya harus menghadapi akhir yang begitu tragis?

Kematian seorang penguasa sering kali melahirkan misteri yang menarik perhatian banyak orang. Begitu pula dengan kisah tragis yang menimpa Raja Jayanegara dari Kerajaan Majapahit, sebuah narasi yang dipenuhi dengan konspirasi dan intrik yang tak terduga.

Raja Jayanegara, yang seharusnya menjadi penerus tahta setelah kematian ayahnya, Raja Wijaya, harus menghadapi tantangan besar tidak hanya dari masyarakat. Namun juga dari lingkungannya sendiri.

Sebagai anak dari selir, Jayanegara tidak dianggap layak untuk menjadi seorang raja oleh banyak kalangan.

BACA JUGA: Selain Keindahan Wilayahnya, Ternyata Inilah 5 Mitos Sunda yang Penuh Misteri Hingga Sekarang

Kisah tragis Jayanegara semakin menambah warna kelam dengan perilaku buruknya yang terus merusak citranya di mata rakyat dan pengikut istana. Penghinaan terhadap para dayang-dayang istana serta perlakuan kasar terhadap istri-istri abdi dalem menjadi cerminan dari kepemimpinan yang kontroversial.

Namun, titik balik sejarah Majapahit terpatri pada saat Raja Jayanegara terserang penyakit bisul yang mengganggu aktivitasnya. Kesulitan berjalan dan penderitaan yang dialaminya membuka celah bagi dendam pribadi seseorang yang seharusnya menjadi penolongnya, yaitu Ra Tanca, seorang tabib di istana.

Dendam Membara Ra Tanca

Gajah Mada, salah satu tokoh penting di istana, berupaya keras untuk menyembuhkan sang raja dengan meminta bantuan Ra Tanca. Namun, apa yang tidak diketahui oleh Jayanegara adalah bahwa Ra Tanca menyimpan dendam yang mendalam terhadapnya.

Dalam adegan yang tragis dan memilukan, Ra Tanca dengan dinginnya menyiapkan peralatan operasi yang seharusnya digunakan untuk menyembuhkan bisul sang raja. Namun, niat jahatnya terungkap ketika ia meminta Jayanegara melepaskan jimat kebalnya sebelum operasi dilakukan.

BACA JUGA: Mengungkap Mitos Larangan Pakai Baju Hijau dan Merah di Pantai Watu Ulo, Diyakini Dapat Mendatangkan Bala

Kematian Jayanegara



Raja Jayanegara, tanpa curiga, patuh dengan permintaan Ra Tanca. Namun, apa yang seharusnya menjadi prosedur medis berubah menjadi ajal bagi sang raja.

Pisau tajam yang seharusnya digunakan untuk menyembuhkan malah menjadi senjata pembunuh yang menewaskan Jayanegara dalam penderitaan yang tak terbayangkan.

Gajah Mada, yang menjadi saksi atas tragedi mengerikan ini, tidak bisa menahan amarahnya. Dendam yang membara memuncak ketika ia mengeksekusi Ra Tanca sebagai balasan atas perbuatannya yang keji.

Namun, di tengah puncak kemarahan, beberapa sejarawan menggugat kebenaran di balik peristiwa ini. Adalah munculnya dugaan bahwa Gajah Mada mungkin saja memiliki peran dalam tragedi kematian Raja Jayanegara.

BACA JUGA: Di Balik Keindahan Pantai Parangtritis Yogyakarta, Inilah Mitos yang Tersembunyi di Dalamnya

Spekulasi ini didasarkan pada kemungkinan bahwa Gajah Mada sengaja memprovokasi Ra Tanca untuk melakukan tindakan tersebut. Mungkin sebagai bagian dari agenda politik atau ambisi pribadi.

Kematian Raja Jayanegara tidak hanya merenggut nyawa seorang penguasa, tetapi juga menggugah rasa penasaran akan kebenaran di balik dinding istana Majapahit. Kisah tragis ini menjadi peringatan yang menyedihkan akan konsekuensi dari intrik politik dan dendam pribadi yang tak bisa dikendalikan.

Demikian kisah tragis kematian Raja Majapahit yang perlu Anda ketahui. Semoga informasi di atas bermanfaat dan membantu meningkatkan wawasan dalam ilmu bersejarah.(*)

Sumber: