7 Mitos Orang Jogja Ini Banyak Dipercaya, Setiap Malam Dekat Keraton Sering Terdengar Suara Gamelan

Berfoto di depan Keraton Yogyakarta di malam hari juga dianggap sebagai suatu larangan yang berisiko. Keraton yang menjadi simbol kebesaran dan kehormatan bagi masyarakat Yogyakarta ini, memiliki aura mistis yang menyeramkan di waktu malam. Berfoto di sana pada waktu tersebut dipercaya dapat mengundang penampakan makhluk gaib yang menakutkan.

4. Mitos Bersih Desa

Tak hanya itu,  mitos orang Jogja di setiap sudut kota ini punya cerita mistisnya masing-masing. Desa-desa di sekitar kota ini memiliki tradisi turun-temurun yang disebut dengan Mitos Bersih Desa. 

Ritual ini diadakan sebagai ungkapan rasa syukur atas panen dan sebagai tolak bala bagi warga setempat. Berbagai macam ritual dilakukan, mulai dari doa bersama hingga pertunjukan budaya, yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakatnya.

BACA JUGA: Mitos Ki Angkong di Jalan Magelang-Purworejo, Lempar Uang ke Makam Bisa Bawa Keselematan?

5. Larangan Menunjuk Gunung Merapi

Gunung Merapi, yang menjadi ikon kekuatan alam di Jogja, juga memiliki mitos yang menarik. Salah satunya adalah larangan menunjuk gunung ini dengan jari. Dipercaya bahwa melanggar larangan ini dapat membawa kesialan, seperti sakit atau kecelakaan. 

Mitos orang Jogja yang sama juga berlaku untuk pembangunan rumah yang lebih tinggi dari Keraton Yogyakarta, sebuah simbol dari penghormatan dan kepatuhan terhadap kehormatan dan kesakralan.

6. Larangan Bersiul di Malam Hari

Jangan lupakan juga mitos larangan bersiul di malam hari, yang dipercaya dapat mengundang perhatian makhluk halus. Di samping itu, ada pula larangan untuk menginjak garis imajiner di Malioboro yang diyakini dapat membawa kesialan. 

Bahkan, melempar koin di pohon beringin Keraton Yogyakarta juga dipercaya dapat membawa keberuntungan bagi yang melakukannya.

BACA JUGA:  Menelusuri Jejak Sejarah dan Mitos Situs Watu Gilang, Mengungkap Relief Misterius hingga Kendaraan Terbang

7. Suara Gamelan di Malam Hari

Suara gamelan yang terdengar di malam hari juga menjadi tanda-tanda kehadiran ritual adat atau even gaib. Masyarakat Jogja biasanya akan menghormati dan tidak mengganggu ritual tersebut, karena diyakini sebagai bagian dari kekuatan spiritual kota ini.

Kesimpulan

Sumber: