Filsafat Pendidikan Berbasis Ajaran Jawa Kuno

Filsafat Pendidikan Berbasis Ajaran Jawa Kuno

Filsafat Pendidikan Berbasis Ajaran Jawa Kuno-Radar Tegal-Purwo Sasongko

Atma bersumber dari kekuatan Tuhan yang tidak terbatas sehingga pada dasarnya manusia juga memiliki kekuatan yang tidak terbatas.

Sarira ( Badan Halus) mempunyai empat elemen yaitu Citta (persepsi), Buddhi (kesadaran), Ahangkara (perasaaan) dan Manah (Pikiran).

Sarira atau badan halus terdiri dipahami dalam dua ruang lingkup yaitu skala mikrokosmos (dalam tubuh manusia ) dan makrokosmos (alam raya).

Kualitas kesadaran manusia terbagi atas tiga level yaitu Sattva ( stabil dan tenang), Rajah ( aktif bergerak dan penuh ambisi) serta Tamah ( malas dan penuh nafsu indrawi).

Dari lima pokok filsafat manusia menurut filsafat Jawa Kuno dapat disusun beberapa premis atau rumusan filsafat pendidikan Jawa Kuno yaitu :

Kemampuan manusia tidak terbatas baik kemampuan secara fisik, metafisik maupun spiritual

Dimensi pengembangan kemampuan manusia meliputi 5 aspek yaitu : (1) Kesadaran, (2) persepsi, (3) kognitif , (4) afektif dan (5) psikomotor.

Setiap individu memiliki kemampuan awal (potensial) atau bawaan dari lahir (karakter sattva, rajah dan tamah) dan kemampuan aktual yang dikembangkan lewat pembelajaran

Kemampuan psikomotor adalah fungsi dari kemampuan kesadaran, persepsi , kognitif dan afektif.

Meditasi sebagai metode untuk memusatkan pikiran dalam belajar. (*)

Oleh: Purwo Sasongko, Guru Besar Dalam Bidang Ilmu Penelitian dan Evaluasi PendidikanUniversitas Pancasakti Tegal

Sumber: