Antisipasi Inflasi Pangan Kabupaten Tegal, Koordinasi TPID Terus Diintensifkan

Antisipasi Inflasi Pangan Kabupaten Tegal, Koordinasi TPID Terus Diintensifkan

RAPAT- Pengendalian inflasi pangan Kabupaten Tegal menjadi bagian agenda prioritas Penjabat (Pj) Bupati Tegal Agustyarsyah dalam memimpin penyelenggaraan pemerintahan di daerah. -Istimewa-Radartegal.disway.id

RADAR TEGAL- Antisipasi inflasi pangan Kabupaten Tegal, koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Tegal terus diintensifkan. Pengendalian inflasi ini menjadi bagian agenda prioritas Penjabat (Pj) Bupati Tegal Agustyarsyah dalam memimpin penyelenggaraan pemerintahan di daerah. 

Soal inflasi pangan Kabupaten Tegal diungkapkan Agustyarsyah saat memimpin rapat koordinasi pengendalian inflasi tahun 2024 di ruang rapat Sekda, Senin 5 Februari 2024.

Meski angka inflasi pangan Kabupaten Tegal saat ini relatif stabil, upaya menjaga inflasi harus tetap berfokus pada pengendalian harga pangan bergejolak seperti komoditas beras, aneka cabai, dan aneka bawang. Selain itu, koordinasi di lingkup TIPD juga harus ditingkatkan.

Terutama dalam memantau pergerakan harga barang dan jasa yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat, ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusinya.

BACA JUGA: Angka Inflasi Kabupaten Tegal 3,68 Persen, Cabai Jadi Penyumbang Tertinggi

Data hasil pemantauan tersebut diperlukan untuk memitigasi atau mengantisipasi risiko jangka pendek, termasuk antisipasi pergeseran musim panen serta harga menjelang hari besar keagamaan. Kecepatan penyampaian data tersebut akan memengaruhi pengambilan langkah yang tepat dalam pengendalian inflasi pangan Kabupaten Tegal.

Agus mengatakan pihaknya bersama tim pengendali inflasi daerah (TPID) Kabupaten Tegal akan bekerja keras mengendalikan inflasi, terutama inflasi pangan Kabupaten Tegal yang bersumber dari komponen harga pangan bergejolak sebagai penyumbang terbesar angka inflasi di daerah bahkan nasional.

“Saya minta setidaknya satu bulan sekali diadakan rapat pengendalian inflasi seperti ini dan kita bisa lebih serius menangani inflasi dan mengambil langkah konkritnya,” ucap Agustyarsyah.

Terkait hal itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tegal Bambang Wahyu Ponco Aji mengatakan langkah antisipasi sebelum adanya kenaikan harga diperlukan untuk mengendalikan inflasi pangan Kabupaten Tegal. Pemantauan harga secara aktif di lapangan diperlukan karena permainan naik turunnya harga ada di level pedagang kecil.

BACA JUGA: Inflasi Jawa Tengah Terimbas Kenaikan Harga Beras, Pj Gubernur Minta Kepala Daerah Pastikan Hal Ini

“Minggu pertama Februari ini Kabupaten Tegal mengalami deflasi 0,01 persen. Sementara di kabupaten sekitar mengalami inflasi karena kenaikan harga beras seperti di Kabupaten Pemalang sebesar 0,438 persen, Kabupaten Brebes 0,623 persen, dan Pekalongan 2,4 persen,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Tegal Imam Rudy Kurnianto mengatakan ada 20 komoditi utama bahan pangan dari hasil pertanian, industri pengolahan, peternakan, perikanan dan bahan pokok lainnya sebagai penyumbang inflasi pangan Kabupaten Tegal karena sering mengalami perubahan harga.

“Saat ini, untuk bahan pokok beras premium ada kenaikan harga sekitar Rp500 per kilogram, namun kenaikan harga yang signifikan ada di cabai, sebesar Rp5.000,” kata Rudy.

Berkenaan dengan ini, pihaknya bekerja sama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) Kabupaten Tegal  terkait rencana operasi pasar yang akan dilakukan setelah mendapatkan izin dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (TanKP) dan memperhatikan hasil pemantauan perkembangan harga mingguan.

Sumber: