Kaum Marjinal di Lereng Gunung Slamet Didatangi Bawaslu, Singgung Intimidasi dan Politik Uang

Kaum Marjinal di Lereng Gunung Slamet Didatangi Bawaslu, Singgung Intimidasi dan Politik Uang

SOSWATIF - Sejumlah Komisioner Bawaslu Kabupaten Tegal memberikan Soswatif kepada kaum marjinal di lereng Gunung Slamet, tepatnya di Desa Tamansari Kecamatan Jatinegara, Sabtu 10 Februari 2024.-YERI NOVELI-radartegal.disway.id

RADAR TEGAL- Kaum marjinal di lereng Gunung Slamet Kabupaten Tegal belum lama ini didatangi petugas Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu). Kedatangan mereka terkait dengan pelaksanaan Pemilu 2024 yang akan berlangsung Rabu, 14 Februari 2024. 

Bawaslu Kabupaten Tegal mendatangi kaum marjinal di lereng Gunung Slamet. Tepatnya di Desa Tamansari Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal.

Para Komisioner Bawaslu memberikan sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif (Soswatif) kepada kaum marjinal di lereng Gunung Slamet yang mayoritas petani jagung.

"Jumlah pesertanya ada 60 orang. Di situ kami memberikan pemahaman soal Pemilu termasuk tugasnya Bawaslu apa saja," kata Komisioner Bawaslu Kabupaten Tegal Sri Anjarwati, Senin 12 Februari 2024 mengenai sosialisasi pada kaum marjinal di lereng Gunung Slamet tersebut.

BACA JUGA: Masuk Masa Tenang Pemilu 2024, Bawaslu dan Petugas Gabungan Beredel APK di Tegal

Anjar berharap, pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan lancar. Tanpa ada gesekan yang dapat memicu perpecahan. 

Anjar juga mengimbau, bagi warga, termasuk kaum marjinal di lereng Gunung Slamet, yang belum mendapatkan surat undangan pencoblosan, dapat menanyakan langsung kepada petugas terkait.

"Kalau sudah pernah dicoklit dan punya KTP tapi belum dapat formulir pencoblosan, silakan datang ke kami atau ke KPU," tandasnya. 

Dalam Soswatif itu, Anjar juga menyampaikan bahwa pada tanggal 14 Februari 2024 adalah hari pemungutan dan penghitungan suara. Karenanya, kaum marjinal di lereng Gunung Slamet agar datang ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya.

BACA JUGA: PWI, KPU dan Bawaslu Kota Tegal Kompak Ajak Masyarakat Tak Ikut Golput dalam Pemilu 2024

Anjar juga mewanti-wanti kepada mereka agar tidak takut untuk menggunakan hak suaranya tanpa ada intimidasi. Hindari politik uang atau lainnya yang dapat melanggar pelaksanaan Pemilu.

"Alhamdulillah, walaupun mereka kaum marjinal yang usianya di atas 50 tahun, tapi mereka bisa memahami tentang Soswatif," ucapnya usai Soswatif pada kaum marjinal di lereng Gunung Slamet. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: