Memprihatinkan! Rumah Lansia di Brebes yang 15 Tahun Rawat Anak ODGJ Ambruk

Memprihatinkan! Rumah Lansia di Brebes yang 15 Tahun Rawat Anak ODGJ Ambruk

Nenek Desti (81) warga Desa Bandungsari, Kecamatan Banjarharjo saat menengok anak bungsunya yang mengalami gangguan jiwa.(istimewa)--

RADAR TEGAL - Kondisi Desti, 81 tahun, wanita lanjut usia (Lansia) di Desa Bandungsari, Kecamatan Banjarharjo Kabupaten Brebes memprihatinkan dan butuh perhatian. Rumah lansia di Brebes yang 15 tahun rawat anak ODGJ ambruk.

Musibah ini membuatnya seakan sudah jatuh tertimpa tangga. Rumah lansia di Brebes itu diketahui ambruk beberapa hari lalu.

Lansia di Brebes ini diketahui sudah 15 tahun merawat anaknya yang Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Ya anak bungsunya yang bernama Karto, 43 tahun mengalami gangguan jiwa hingga lumpuh di Kabupaten Brebes.

Bahkan, akibat rumah lansia di Brebes itu ambruk, saat ini sang anak ditempatkan di tempat bekas kandang ternak milik warga. Diketahui, beberapa hari yang lalu, rumah Desti yang tinggal bersama sang anak ambruk akibat diguyur hujan, pada Rabu 17 Januari 2024 lalu.

BACA JUGA: Jumlah Kasus ODGJ di Brebes Terus Naik Tiap Tahun, 48 Warga Brebes Terpaksa Dipasung

Karto pun sementara diungsikan ke kandang ternak milik warga sekitar. Anak keempat dari empat saudara ini sudah beberapa hari menempati kandang ternak yang berada di belakang rumahnya.

Sementara nenek Desti, lansia di Brebes yang rumahnya ambruk diungsikan ke rumah tetangga. Warga setempat bergotong-royong membantu mendirikan ulang rumah Desti yang ambruk. 

Di luar kondisinya yang memprihatinkan, untuk menuju rumah lansia di Brebes yang 15 tahun rawat anak ODGJ membutuhkan kesabaran. Pasalnya, rumah sang nenek berada di daerah terpencil wilayah pegunungan Lio di Kabupaten Brebes bagian selatan.

Lokasinya berjarak sekitar 60 kilometer dari pusat Kota Brebes. Untuk menuju rumahnya, bahkan harus melewati jalan setapak menanjak.

BACA JUGA: 3.399 ODGJ di Brebes Terlayani Berobat, Namun 48 Orang Masih Dipasung, Ini Alasannya

Akses kendaraan menuju rumahnya sangat sempit dan terjal. Untuk sampai di rumahnya, harus menaiki puluhan anak tangga di daerah perbukitan. 

Dari keterangan yang diterima di lapangan, Karto mengalami lumpuh sejak 2008 lalu usai dirinya mengalami depresi berat dan sering mengamuk. Isterinya yang tak tahan dengan kondisi suaminya akhirnya memutuskan untuk bercerai. 

Semenjak itu, kondisi Karto semakin memprihatinkan. Dia sering kali merenung dan makan tidur di kamarnya hingga terjadi gangguan pada fisiknya.

Lambat laun akhirnya Karto mengalami lumpuh. Gangguan jiwanya masih ia derita hingga kini. Kini Karto sudah 15 tahun mengalami gangguan jiwa dan lumpuh. Ia pun sering mengamuk. 

Sumber: