Irigasi Kering, Petani Sambat Pemerintah untuk Pengairan Tanaman Bawang Merah

Irigasi Kering, Petani Sambat Pemerintah untuk Pengairan Tanaman Bawang Merah

IRIGASI KERING - Petani bawang merah di Brebes berharap pemerintah bisa membantu suplai air untuk tanaman bawang merah milik mereka. Karena meski musim penghujan, irigasi yang ada masih kering.(istimewa)--

RADAR TEGAL - Petani bawang merah di wilayah Kecamatan Losari dan Kecamatan Tanjung mengeluhkan kondisi irigasi yang mengering walau sudah masuk musim penghujan. Pasalnya, sejumlah petani baik tanaman bawang merah, padi ataupun lainnya sudah banyak yang mulai tanam di masa tanam pertama. 

Salah seorang petani bawang merah di Desa Luwungbata Kecamatan Tanjung Kabupaten Brebes, Usman, 49 tahun mengatakan, saat ini hampir 85 petani bawang merah di wilayahnya sudah mulai menanam tanaman bawang merah di masa tanam yang pertama. Namun, hingga saat ini masih kesulitan air untuk mengairi persawahannya.

Menurutnya, pada 22 November 2023 lalu pihaknya diajak rapat bersama dengan instansi terkait. Salah satunya membahas terkait pola tanam pertama tanaman bawang merah.

"Dan saat itu juga dibahas terkait jadwal gilir air tujuh hari ngalir tujuh hari mati," ujarnya.

BACA JUGA:150 Hektare Kurang Lebih, Tanaman Bawang Merah di Brebes Terancam Gagal Panen, Ini Penyebabnya

Sebelumnya, dirinya berharap, Waduk Kuningan diharapkan bisa menyuplai air ke Bendung Cibendung. Sehingga, bisa dilanjutkan untuk membantu aliran air ke persawahan petani yang ditanam tanaman bawang merah.

"Kami berharap, Waduk Kuningan bisa menyalurkan air ke Bendung Cibendung, sehingga sampai ke petani. Sesuai jadwal yang dulu saya ikuti" terangnya.

"Dan kita tahu juga, Waduk Kuningan setelah diresmikan oleh Pak Jokowi, itu untuk mengaliri persawahan di wilayah Brebes Barat, khususnya saat kondisi darurat," imbuhnya.

Terpisah, Kepala Bidang Irigasi dan Air Baku Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Dan Penataan Ruang (DPSDAPR) Brebes Agus Riyanto menyampaikan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait. Dalam hal ini Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung.

BACA JUGA:Gudang Bawang Merah di Brebes Terbakar, Api Diduga Berasal dari Tungku Pengasapan

"Kami sudah berkordinasi dengan instansi yang terkait. Semoga secepatnya akan ada aliran air untuk lahan persawahan warga," singkatnya.

Sebelumnya diberitakan, lebih sebanyak 150 hektare lahan tanaman bawang merah di wilayah Kecamatan Tanjung dan Kecamatan Losari terancam gagal panen. Pasalnya, pasca dilakukan penanaman hingga saat ini masih kesulitan mendapatkan aliran air.

Salah seorang petani tanaman bawang merah asal Kecamatan Losari Mashudi, 40 tahun, mengatakan, saat ini kondisi bawang merah di wilayahnya sangat memprihatinkan. Sebab, setelah dilakukan penanaman hingga saat ini hanya mengandalkan air hujan.

Sedangkan aliran air dari irigasi tidak ada.

Sumber: