5 Cara Sederhana untuk Melunasi Jeratan Utang Pinjol, Efektif Hindari Teror DC Lapangan

RADAR TEGAL - Pinjaman online (pinjol) merupakan salah satu produk keuangan yang banyak digunakan masyarakat Indonesia. Namun, tidak sedikit dari peminjam yang mengalami kesulitan dalam melunasi utang pinjol.

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

• Bunga pinjol yang tinggi.
• Jangka waktu pinjaman yang singkat.
• Kebiasaan berutang.

Jika Anda termasuk salah satu orang yang memiliki utang pinjol, berikut ini adalah beberapa strategi yang dapat Anda terapkan untuk melunasi utang tersebut dengan lebih cepat:

Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah mencatat semua utang pinjol yang Anda miliki. Hal ini penting untuk mengetahui berapa banyak utang yang Anda miliki, berapa besar bunganya, dan berapa lama jangka waktu pinjamannya.

BACA JUGA: Ditagih Debt Collector Terus? Begini Cara Menghanguskan Hutang Pinjol Tanpa Kuatir Diblacklist

BACA JUGA: 5 Cara Kilat Melunasi Hutang Pinjol, Lebih Aman Tanpa Kuatir Gali Lubang Tutup Lubang

Anda dapat mencatat utang pinjol Anda di buku catatan, spreadsheet, atau aplikasi keuangan. Pastikan Anda mencatat semua informasi penting, seperti:

• Nama pemberi pinjaman.
• Jumlah pinjaman.
• Bunga.
• Jangka waktu pinjaman.
• Jumlah pembayaran per bulan.

Buat skala prioritas

Setelah Anda mengetahui semua utang Anda, langkah selanjutnya adalah membuat skala prioritas. Prioritaskan utang dengan bunga paling tinggi untuk segera dilunasi. Hal ini dikarenakan bunga yang tinggi akan semakin membebani Anda jika tidak segera dilunasi.

Anda dapat membuat skala prioritas berdasarkan jumlah bunga, jangka waktu pinjaman, atau jumlah pinjaman.

BACA JUGA: Penyalahgunaan Data Pribadi untuk Pinjol Bisa Dicek, Yukk Periksa Apakah KTPmu Dipakai Orang Lain atau Tidak

BACA JUGA: 7 Pinjol Tanpa DC Lapangan Syarat Mudah, Dapat Dana Tunai Cepat Tanpa Ribet dan Khawatir teror Debt Collector

Bayar lebih dari minimum pembayaran

Jika Anda ingin melunasi utang pinjol dengan lebih cepat, Anda perlu membayar lebih dari minimum pembayaran. Misalnya, jika minimum pembayaran Anda adalah Rp100.000 per bulan, Anda bisa membayar Rp150.000 atau Rp200.000 per bulan.

Sumber: