Misteri Penari Ronggeng Lampegan, Penari Cantik yang Menghilang di Terowongan KA Antara Sukabumi-Cianjur
Terowongan Lampegan di Cianjur ini diyakini menyimpan misteri penari ronggeng Lampegan yang tiba-tiba hilang di daerah tersebut.--
Sedangkan untuk penamaan Lampegan pada terowongan Lampegan, terdapat beberapa pendapat mengenai asal usul nama Lampegan. Salah satunya adalah bahwa nama tersebut berasal dari bahasa Belanda "lampen aan" yang berarti "nyalakan lampu".
Pendapat tersebut didasarkan pada fakta bahwa terowongan Lampegan memiliki panjang yang cukup panjang dan gelap, sehingga para masinis kereta api sering berteriak "lampen aan!" kepada asistennya untuk menyalakan lampu sebelum memasuki terowongan.
Namun karena ucapan tersebut terlalu sulit diucapkan oleh warga pribumi, maka kata tersebut menjadi Lampegan agar lebih mudah disebutkan.
Nah mitosnya terowongan Lampegan memiliki kerajaan jin yang dipimpin Rajamarandala yang merupakan sosok makhluk halus yang memiliki rupa kakek-kakek tua bongkok saat menampakkan dirinya kepada manusia lengkap dengan sarung yang diselampirkan ke bahu.
Selain mitos tersebut, menurut cerita rakyat yang beredar, pembangunan terowongan Lampegan memakan banyak korban jiwa dari para pekerja. Hal ini menambah kesan mistis terowongan tersebut.
BACA JUGA:Eksplorasi Rumah Belanda Dampyak Tegal, dari Segi Sejarah hingga Misteri yang Bikin Merinding
Lalu ada juga mitos penari ronggeng Lempagan yang terkandung pada buku cerita "Kisah Tanah Jawa" pada volume ke 1. Diceritakan Nyi Sadea telah menghilang secara misterius setelah mengelar acara yang lokasinya berdekatan dengan terowongan Lampegan.
Diceritakan pula bahwa Nyi Sadea adalah seorang penari ronggeng yang terkenal di tanah Priangan. Ia memiliki paras yang cantik dan mempesona, serta tariannya yang menawan.
Ketenaran Nyi Sadea membuat banyak laki-laki, baik pribumi maupun bangsawan Belanda ingin mempersuntingnya.
Sewaktu Nyi Sadea selesai menggelar pertunjukan, ia dan rekan-rekannya berteduh di terowongan kerana lokasinya sedang turun hujan lebat.
BACA JUGA:Bikin Merinding! Ketahui 5 Misteri Gunung Slamet, Ada Apa dengan Pos Samarantau?
Pada saat di terowongan, dirinya mendengar ada orang yang memanggil namanya. Mengikuti arah suara, dirinya melihat cahaya terang dari terowongan yang menyala seperti pijar sehingga ia terus menghampirinya.
Sebenarnya pada saat ia menuju ke cahaya tersebut, ia meminta dua orang Belanda untuk menemaninya. Namun setibanya di sumber cahaya tiba-tiba ada kabut tebal yang menutup jarak pandang ketiganya.
Tanpa disadari kedua orang Belanda tersebut, Nyi Sadea sudah lenyap hilang bersamaan dengan kabut yang menyelimuti mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: