Jeratan Pinjol Merajalela, 70 Persen Nasabahnya adalah Anak Muda!

Jeratan Pinjol Merajalela, 70 Persen Nasabahnya adalah Anak Muda!

Jeratan Pinjol Merajalela, 70 Persen Nasabahnya Adalah Anak Muda!-ekonomi-radar tegal

RADAR TEGAL - Pinjaman online (pinjol) telah menjadi fenomena yang semakin marak di Indonesia, terutama di kalangan anak muda.

Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa pada tahun 2022, jumlah penyelenggara pinjol di Indonesia mencapai 109.000. Dari jumlah tersebut, 99,9% merupakan penyelenggara pinjol ilegal.

Maraknya pinjol di kalangan anak muda menimbulkan berbagai permasalahan, salah satunya adalah meningkatnya risiko terlilit utang. Menurut data OJK, pada tahun 2022, terdapat 2,2 juta nasabah pinjol yang bermasalah, di mana 70% di antaranya adalah anak muda berusia 16-30 tahun.

Lantas, apa penyebab anak muda banyak terjerat pinjol? Berikut adalah beberapa faktor yang dapat menjadi penyebabnya:

BACA JUGA:5 Pinjol Tenor Lama Tanpa DC Lapangan, Solusi Keuanganmu yang Aman dan Nyaman

BACA JUGA:DC Lapangan Bisa Sasar Mahasiswa, Dampak dan Motifnya Bikin Ngeri

1. Kemudahan akses dan pengajuan

Salah satu faktor utama yang menyebabkan anak muda banyak terjerat pinjol adalah kemudahan akses dan pengajuan. Pinjol menawarkan proses pengajuan yang cepat dan mudah, hanya dengan menggunakan kartu identitas (KTP). Hal ini membuat anak muda yang membutuhkan dana cepat dan mudah tergiur untuk mengajukan pinjaman.

2. Gaya hidup konsumtif

Generasi muda saat ini dikenal sebagai generasi konsumtif. Mereka sering kali menggunakan uangnya untuk membeli barang-barang yang tidak mereka butuhkan. Hal ini dapat menyebabkan mereka terjerat utang pinjol untuk memenuhi gaya hidup mereka.

3. Literasi keuangan yang rendah

Anak muda yang memiliki literasi keuangan yang rendah cenderung kurang memahami risiko yang terkait dengan pinjaman. Mereka sering kali tidak menyadari bahwa pinjaman pinjol memiliki bunga yang tinggi dan jangka waktu yang singkat. Akibatnya, mereka dapat kesulitan untuk membayar utang mereka.

4. Tekanan ekonomi

Tekanan ekonomi juga dapat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan anak muda terjerat pinjol. Anak muda yang mengalami kesulitan ekonomi, misalnya karena kehilangan pekerjaan, dapat tergoda untuk mengajukan pinjaman pinjol untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Sumber: