Vaksinasi PMK di Kabupaten Tegal Masih Kerap Terkendala, Dinas KP Tan Ungkap 2 Hal
VAKSINASI PMK - Petugas Dinas KP Tan Kabupaten Tegal saat melakukan vaksinasi PMK terhadap hewan sapi.-YERI NOVELI-radartegal.disway.id
RADAR TEGAL- Vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Tegal masih kerap terkendala. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (KP Tan) mengungkap 2 hal yang mereka temukan saat hendak melakukan vaksinasi.
Kepala Dinas KP Tan Kabupaten Tegal Agus Sukoco melalui Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Sugiyanto mengatakan, kendala yang kerap ditemui yakni peternak atau petani enggan hewan ternaknya mendapatkan vaksinasi PMK.
Mereka kadang beralasan karena hewannya sudah sehat. Namun, tim dari Dinas KP Tan selalu memberikan pemahaman pentingnya vaksinasi PMK.
Sehingga peternak pun mengikuti anjuran dari petugas. Dia mengakui, adanya kendala dalam pemberian vaksinasi PMK tidak membuat petugas patah semangat.
BACA JUGA:Begini Ciri Hewan Terserang PMK, Dinas KP Tan Kabupaten Tegal Imbau Petani Ternak Lakukan Hal Ini
Mereka tetap melakukan vaksinasi PMK dengan baik dan benar serta seusai dengan standar operasional prosedur (SOP).
"Setelah kami memberikan sosialisasi, akhirnya mereka mau. Dan kami pun langsung memberikan vaksin terhadap hewan ternaknya," kata Sugiyanto, saat ditemui di kantornya, Jumat 17 November 2023.
Setiap melakukan vaksinasi PMK, Sugiyanto mengaku tidak sendiri. Pihaknya selalu bersama tim termasuk dokter hewan dari Dinas KP Tan Kabupaten Tegal.
Jika menemui kesulitan itu, dokter hewan dan tim selalu menjelaskan soal bahayanya PMK kepada para peternak. Menurut Sugiyanto, kendala soal penolakan vaksinasi PMK itu, hampir merata di setiap kecamatan.
BACA JUGA:DPKH Brebes Mulai Vaksinasi PMK Dosis Kedua, Ribuan Hewan Ternak Jadi Target
"Awalnya mereka memang menolak, tapi setelah tahu tujuan vaksin untuk apa, mereka langsung mau. Mereka malah senang hewannya diberi vaksin PMK. Yah beginilah suka duka tim pemberi vaksin PMK," ucapnya berulang.
Selain kendala itu, Sugiyanto juga kerap menjumpai soal lokasi kandang ternak yang jauh dari keramaian. Seperti di wilayah Kecamatan Bojong dan Bumijawa yang berada di kawasan kaki Gunung Slamet.
Menurutnya, untuk menuju lokasi kandang, pihaknya harus berjalan selama sekitar 30 menit. Akses menuju kandang tidak bisa dilalui menggunakan kendaraan sepeda motor roda dua.
Karena jalannya naik turun bukit. Sehingga tim yang akan melakukan vaksinasi PMK harus jalan kaki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: