Dinsos Pantau Program Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Pelatihan Ternak Kambing
Kabid Limjamsos dan Kebencanaan Dinsos turut mengawal pelatihan ternak kambing yang merupakan program penghapusan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Tegal.-Hermas Purwadi-
RADAR TEGAL - Salah satu upaya nyata dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal untuk mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrim di daerahnya. Melalui Dinas Sosial (Dinsos), upaya itu kini tengah digulirkan melalui kegiatan pelatihan usaha ekonomi produktif, dengan sasaran warga miskin atau program P3KE (Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem).
Kepala Dinas Sosial, Iwan Kurniawan melalui Kabid Perlindungan Jaminan Sosial dan Kebencanaan, Nur Ariful Hakim menyatakan, dengan sokongan anggaran APBD II, program pelatihan ini membidik 25 desa yang ada di 5 kecamatan. Masing-masing Lebaksiu, Balapulang, Bojong, Bumijawa, dan Jatinegara.
"Salah satunya adalah program pelatihan ternak kambing yang diikuti 25 hingga 30 peserta. Pelatihan ini kita gelar selama sepekan bekerjasama dengan PT Pucuk Daun Lestari Desa Penusupan. Selain pelatihan ternak, program ini juga menyentuh pelatihan tata boga dan menjahit," ujarnya Kamis 16 November 2023.
Dia merinci total ada 298 orang yang terjaring mengikuti pelatihan ini. Mereka diambil dari hasil assesment pendamping sosial.
"Sesuai rencana, usai merampungkan pelatihan mereka akan mendapatkan modal usaha ekonomi produktif berupa barang. Untuk kegiatan ini kami juga terjunkan 25 pendamping sosial dari PKH," cetusnya.
Pihaknya mengaku kegiatan kali ini ditopang dana APBD II senilai Rp1,6 miliar. Dengan harapan, bisa menghapus kemiskinan ekstrim di Kabupaten Tegal.
"Kegiatan ini merupakan program perdana. Dari anggaran yang ada tersebut. Nantinya selain untuk menunjang pelatihan, juga akan diperuntukkan pengadaan bahan untuk usaha kelompok penerima manfaat. Program tersebut bisa dibilang baru tahun ini digulirkan. Efektif program dijalankan dua bulan, yakni Oktober hingga November 2023,” ungkapnya.
Pihaknya berharap melalui program ini kelompok penerima manfaat bisa memiliki usaha. Sehingga mendapatkan penghasilan untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
"Dari program kegiatan ini warga miskin bisa berdaya dari usaha yang dijalankan untuk mendapatkan penghasilan dan meningkatkan taraf kesejahteraan hidupnya. Pasca pelatihan pendamping juga terus melakukan tugasnya untuk melakukan pembinaan, dan pemantauan, hingga pendampingan sampai ditingkat keberhasilan masing-masing kelompok penerima manfaat. Dipastikan kelompok penerima manfaat bisa mandiri dalam menjalankan usahanya. Dan di tahun 2024 mendatang program ini masih ada rencana dilanjutkan dengan anggaran sebesar Rp600 juta," pungkasnya. (adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: