6 Kerusakan AC Dinding yang Sering Terjadi, Simak Ulasannya Berikut Ini!
Ilustrasi kerusakan AC dinding yang sering terjadi.-(Foto: Tangkapan Layar/Freepik).-
RADAR TEGAL - Perhatikan 6 kerusakan AC dinding yang sering terjadi dan berikut ini solusi untuk mengatasinya. Dengan memahami kerusakan AC dinding ini, Anda dapat lebih mengontrol perangkat air conditioner agar tetap awet dan terjaga kualitas udaranya.
Apa saja kerusakan AC dinding ini? Melalui artikel kali ini, kami telah merangkum sedikitnya 6 kerusakan yang wajib Anda ketahui, simak selengkapnya.
Memiliki AC di rumah memberikan kenyamanan tersendiri. Namun, seperti semua perangkat, AC dinding juga rentan mengalami berbagai kerusakan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas enam masalah umum yang sering terjadi pada AC dinding, serta solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
BACA JUGA:7 Cara Setting AC Dinding Merek Samsung Agar Udara Tetap Dingin
Kerusakan AC dinding pada umumnya
1. AC Bocor Netes Air
Salah satu masalah paling umum pada AC dinding adalah air yang menetes baik dari bagian dalam (indoor) maupun luar (outdoor) unit. Penyebab utamanya adalah penyumbatan pipa air pada AC.
Artikel terkait telah merinci penyebabnya lebih lengkap. Namun pada intinya, air bocor disebabkan oleh pemblokiran saluran pembuangan air.
Ketika AC beroperasi, embun air dihasilkan dan harus dialirkan melalui saluran pembuangan air. Terkadang, saluran ini dapat tersumbat atau kurang miring, menyebabkan air menetes.
Penting untuk diingat bahwa kebocoran air ini tidak selalu merusak AC, karena bagian yang berdekatan dengan saluran pembuangan ini dirancang tahan air. AC dapat diservis dengan aman, bahkan dengan menggunakan air semprot pada beberapa bagian.
BACA JUGA:Trik Cara Setting AC Dinding Panasonic Agar Gak Boros Listrik Tapi Tetap Bikin Ruangan Dingin dan Sejuk
2. AC Tidak Dingin
Jika AC mengeluarkan udara tetapi tidak memberikan sensasi dingin, kemungkinan besar freon dalam AC telah bocor atau habis. Kebocoran freon sering terjadi, dan ada beberapa faktor yang dapat menyebabkannya, sebagian besar diulas dalam artikel khusus tentang kebocoran freon.
Penting untuk memilih pipa yang berkualitas tinggi dan brand yang terjamin saat membeli atau mengganti pipa AC. Jika terjadi kebocoran, metode pengelasan dapat digunakan untuk menutupi kebocoran yang ada.
Pastikan pipa yang digunakan tebal dan terbuat dari tembaga murni untuk mengurangi risiko kebocoran di masa depan.
3. AC Berbau Tidak Sedap
Komponen pada AC cenderung menjadi kotor seiring waktu penggunaan, memicu pertumbuhan jamur terutama pada kisi-kisi evaporator. Jika tidak dibersihkan secara rutin, kotoran dan sisa makanan atau minuman dapat menempel pada kisi-kisi, mengganggu fungsi AC dan menyebabkan bau tidak sedap.
Solusinya adalah melakukan servis cuci secara berkala. Untuk pencegahan, disarankan memilih AC yang dilengkapi dengan fitur lapisan anti jamur seperti blue fin pada evaporator.
4. AC Berderik atau Berisik
Sementara suara dari AC saat beroperasi adalah hal yang wajar, suara yang terlalu keras atau terdengar seperti ada bagian yang lepas dapat menandakan masalah pada AC. Beberapa masalah yang mungkin terjadi adalah baut yang longgar, part yang kurang kencang, atau pipa yang menyebabkan gesekan.
Pengecekan rutin dan pengencangan baut yang longgar dapat membantu mengatasi masalah ini. Jika suara masih terlalu berisik, pertimbangkan untuk memanggil teknisi AC untuk pemeriksaan lebih lanjut.
5. AC Suka Mati Sendiri
Periksa tegangan listrik di daerah Anda, karena tegangan yang tidak stabil dapat menyebabkan AC mati sendiri. AC dilengkapi dengan fungsi mati otomatis untuk melindungi kompressor saat tegangan terlalu rendah.
Jika tegangan listrik di rumah Anda tidak stabil, pertimbangkan untuk menggunakan stabilizer listrik atau membeli AC yang memiliki toleransi low voltage.
BACA JUGA:4 AC Portable Praktis Kurang dari Sejuta yang Dijual di e-Commerce, Bisa Dijadikan Humidifier Juga
6. AC Tidak Merespon Remote
Ketidakmampuan AC merespon remote bisa disebabkan oleh kerusakan pada sensor pengirim sinyal di remote atau penerima sinyal di unit indoor AC.
Solusinya termasuk penggantian sensor atau pembelian remote AC baru. Pastikan juga untuk memeriksa baterai remote secara teratur.
Demikian kerusakan AC dinding yang sering terjadi dan harus diperhatikan dengan baik. Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: