Asal Usul Kerajaan Kalinyamat dan Kejayaan Besar yang Berhasil Ditaklukan, Simak Sejarah Lengkapnya!

Asal Usul Kerajaan Kalinyamat dan Kejayaan Besar yang Berhasil Ditaklukan, Simak Sejarah Lengkapnya!

Ilustrasi asal usul Kerajaan Kalinyamat Jepara.-(Foto: Tangkapan Layar/YouTube/Borin Vlog).-

RADAR TEGAL - Mengungkap asal usul Kerajaan Kalinyamat dan kejayaan besar yang berhasil ditaklukan.

Dengan mengetahui asal usul Kerajaan Kalinyamat ini, Semoga bisa menambah dan membuka jendela sejarah yang ada di Indonesia.

Seperti apa asal usul Kerajaan Kalinyamat ini? Mari kita telusuri ulasan yang telah kami rangkum berikut ini.

Kerajaan Kalinyamat, sebuah entitas bersejarah yang kaya akan cerita yang merupakan sebuah perjalanan sejarah yang begitu memukau.

BACA JUGA:Menilik Spesifikasi Honda City 2023 yang Memiliki Paras Sporty dengan Harga Terjangkau, Cek Selengkapnya!

Untuk mempelajari lebih lanjut terkait dengan sejarah kerajaan dan bagaimana berdirinya, simak baik-baik artikel ini hingga selesai.

Sejarah Pangeran dan Ratu Kalinyamat

Ratu Kalinyamat, atau dengan nama aslinya, Retna Kencana, adalah putri dari Raja Trenggana, pemimpin Demak pada periode tahun 1521-1546.

Pada masa remajanya, dia dinikahkan dengan seorang lelaki yang akan menjadi mitra hidupnya, Pangeran Kalinyamat.

Pangeran Kalinyamat sendiri memiliki asal usul yang cukup misterius.

Terdapat beberapa versi mengenai latar belakangnya, dan satu di antaranya berkisah tentang seorang saudagar Tiongkok bernama Win-tang yang mengalami kecelakaan laut dan kemudian terdampar di pantai Jepara. Di sana, ia berguru pada Sunan Kudus.

BACA JUGA:Simulasi Kredit Honda Accord 2023 dengan Cicilan Perbulan Rp23 jutaan, DP 15 Persen, Cek Spesifikasinya!

Versi lainnya mengatakan bahwa Win-tang berasal dari Aceh dengan nama asli Pangeran Toyib, putera Sultan Mughayat Syah yang memerintah di Kesultanan Aceh pada tahun 1514-1528.

Toyib menjelajah ke Tiongkok dan menjadi anak angkat seorang menteri bernama Tjie Hwio Gwan. Nama Win-tang adalah adaptasi bahasa Jawa dari Tjie Bin Thang, yang merupakan nama baru yang diberikan padanya.

Win-tang dan ayah angkatnya kemudian pindah ke Jawa, di mana Win-tang mendirikan desa Kalinyamat yang hingga kini berada di Kecamatan Kalinyamatan.

Oleh karena itu, ia lebih dikenal dengan sebutan Pangeran Kalinyamat. Ia berhasil memenangkan hati Retna Kencana, putri Sultan Trenggana, dan istrinya itu kemudian dijuluki Ratu Kalinyamat.

BACA JUGA:Bingung Mau Beli Mobil? Ini Tips Memilih Mobil yang Baik Sesuai Keinginan Anda Agar Tidak Menyesal!

Sejak saat itu, Pangeran Kalinyamat menjadi anggota keluarga Kerajaan Demak dan memegang gelar Pangeran Hadiri.

Pangeran dan Ratu Kalinyamat memerintah bersama di Jepara, dengan sang ayah angkat, Tjie Hwio Gwan, yang juga menjadi patih dengan gelar Sungging Badar Duwung dan mengajarkan seni ukir kepada penduduk Jepara.

Kejayaan Kerajaan Kalinyamat

Kebesaran Ratu Kalinyamat telah dicatat oleh penulis Portugis, Diego de Couto, yang menggambarkannya sebagai "Rainha de Japara, senhora paderosa e rica," yang berarti Ratu Jepara, seorang wanita kaya dan sangat berkuasa.

Selama 30 tahun masa pemerintahannya, mulai dari tahun 1549 hingga 1579, ia berhasil membawa Jepara mencapai puncak kejayaannya.

BACA JUGA:Cicilan Mulai Rp5 Jutaan, Ini Spesifikasi Daihatsu Terios R AT Custom MC yang Menarik Perhatian Anda

Walaupun secara resmi Jepara merupakan bagian dari Kesultanan Demak, dalam praktiknya Jepara memiliki pengaruh dan kekuasaan yang jauh lebih besar.

Pada saat itu, Kesultanan Demak dipimpin oleh Pangeran Pangiri, putra bungsu Sultan Trenggana, tetapi pengaruh Jepara jauh lebih dominan.

Hal ini disebabkan oleh kekuatan ekonomi dan militer yang dimiliki oleh Jepara.

Ratu Kalinyamat berhasil memulihkan perekonomian Jepara yang telah hancur akibat perang saudara yang berlarut-larut.

Dia menjadikan Pelabuhan Jepara sebagai pusat perdagangan nusantara, menarik para pedagang dari Ambon yang membawa rempah-rempah.

BACA JUGA:Simulasi Kredit Yamaha All New NMAX 155 ABS Connected, Tenor 35 Bulan Cicilan Cuma Rp1 Jutaan

Jepara, bersama dengan Banten dan Semarang, menjadi sumber beras bagi para pedagang Ambon, sementara Ambon berperan sebagai produsen rempah-rempah bagi seluruh kerajaan di Jawa. Para pedagang dari Aceh, Malaka, Banten, Demak, Semarang, Tegal, Bali, Makassar, Banjarmasin, Tuban, dan Gresik turut memadati Pelabuhan Jepara.

Pelabuhan Jepara seolah menjadi pusat perdagangan internasional. Ratu Kalinyamat mengenakan cukai pada setiap kapal yang bertransaksi di Pelabuhan Jepara, sumber pendapatan ini menjadikan Jepara sebagai kerajaan yang kaya dan makmur.

Dengan kekayaannya, Ratu Kalinyamat membangun armada laut yang sangat kuat untuk melindungi kerajaannya yang memiliki ciri khas maritim.

Sebagai Kerajaan Maritim yang berlandaskan Islam, Kerajaan Jepara sangat dihormati dan dihargai oleh kerajaan-kerajaan Islam lainnya.

Kekuatan armada laut Kerajaan Jepara telah mendunia, dan banyak kerajaan lain yang meminta bantuan armada laut Jepara untuk melindungi perairannya.

Pada saat itu, Ratu Kalinyamat menjadi figur yang sangat berpengaruh di Pulau Jawa. Ia adalah seorang ratu dengan posisi politik yang kuat dan ekonomi yang melimpah.

BACA JUGA:Simulasi Kredit Toyota All New Agya 1.2 E MT dengan Tenor 3 Tahun, Segini Cicilannya!

Ia menjalin hubungan diplomatik yang erat dengan kerajaan-kerajaan Maritim Islam lainnya, seperti Kerajaan Johor, Kesultanan Aceh, Kesultanan Banten, Kesultanan Cirebon, Ambon, dan Kesultanan Demak.

Kerajaan Kalinyamat adalah perjalanan sejarah yang luar biasa, dari asal usul yang misterius hingga kejayaan yang mendunia.

Ratu Kalinyamat, dengan kecerdasan dan kebijaksanaannya, berhasil mengangkat Jepara menjadi pusat perdagangan internasional dan membangun kekuatan maritim yang tak tertandingi.

Demikian asal usul Kerajaan Kalinyamat Jepara yang telah kami rangkum, semoga dapat menambah wawasan terkait ilmu sejarah.***

Sumber: