Shopee Indonesia Stop Penjualan Barang Impor dari Penjual di Luar Negeri

Shopee Indonesia Stop Penjualan Barang Impor dari Penjual di Luar Negeri

Ilustrasi Shopee Indonesia--

RADAR TEGAL - Platform jual beli online Shopee Indonesia menghentikan penjualan produk yang dijual penjual di luar negeri. Kebijakan itu, sebagai bentuk ketaatan terhadap aturan Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Mengutip laman berita liputan6, Head of Public Policy Shopee Indonesia Radityo Triatmojo mengatakan mulai Rabu, 4 Oktober 2023 kemarin pihaknya resmi menghentikan penjualan produk yang dijual penjual luar negeri. Langkah itu, menyesuaikan Permendag yang baru yakni Nomor 31/2023 yang merupakan revisi Permen Nomor 50/2020.

"Sebagai bentuk ketaatan terhadap aturan tersebut, kami menghentikan penjualan produk dari penjual luar negeri,"katanya.

Menurut Radityo, Shopee Indonesia berkomitmen mengembangkan produk lokal tidak hanya di pasar dalam negeri tapi hingga pasar di luar negeri. Karenanya, pada 2021 lalu, pihak dia sudah menutup 14 kategori produk cross border yang bersaing dengan produk UMKM.

BACA JUGA:Tiktok Shop Tutup! 5 Cara Mendapatkan Uang di Shopee Tanpa Berjualan, 7 Hari Langsung Cair

BACA JUGA:Di Ambang Kematian Jadi Viral TikTok, tentang Pesugihan Kandang Bubrah yang Meminta Tumbal

"Hal itu, sesuai dengan arahan Kementerian Koperasi dan UKM. Upaya lain, salah satunya melalui kegiatan yang dilakukan di 10 Kampus UMKM Shopee yang tersebar di Indonesia,"ungkapnya.

Radityo mengungkapkan, transaksi cross border yang tercatat di Shopee kurang dari 1 persen. Sementara mekanisme yang dilakukan sudah sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. 

Menurut Radityo, selama ini proses Shopee Indonesia telah melakukan cross border yang bertujuan mendorong produk lokal untuk bersaing dan dapat mengakses pasar ekspor. Kemudian, produk yang dijual secara cross border, bukan pesaing produk UMKM.

Radityo menambahkan meski penjual cross border sudah ditutup, namun Shopee akan berupaya agar itu tidak mempengaruhi kegiatan ekspor. Apalagi, saat ini sudah ada 20 juta produk UMKM yang tersedia di pasar lintas batas di Asia Timur, Amerika Latin dan ASEAN. ***

Sumber: