5 Kebiasaan yang Menjadi Penyebab Mesin Kijang Innova Rusak, Haram Lakukan Hal Berikut

5 Kebiasaan yang Menjadi Penyebab Mesin Kijang Innova Rusak, Haram Lakukan Hal Berikut

kebiasaan yang menjadi penyebab mesin mobil kijang innova rusak-ScreenShoot-seva

RADAR TEGAL - 5 Kebiasaan Buruk yang Bisa Merusak Mesin Kijang Innova.

Kijang Innova adalah salah satu mobil keluarga terlaris di Indonesia. Mobil ini dikenal dengan kenyamanan, keandalan, dan harga yang terjangkau.

Namun, seperti halnya semua mesin mobil, mesin Kijang Innova juga rentan mengalami kerusakan jika tidak dirawat dengan baik.

Salah satu penyebab utama kerusakan mesin adalah kebiasaan buruk yang dilakukan oleh pemilik mobil.

BACA JUGA:Interior Suzuki Ertiga 2023 Mengalami Transformasi Signifikan, Terbekali Fitur Canggih, Update dan Nyaman

 

BACA JUGA:Nyari Mobil Bekas? Nih Ada 7 Rekomendasi Mobil SUV di Bawah Rp100 Juta Harga Bekasnya

Berikut adalah 5 kebiasaan buruk yang bisa menyebabkan mesin Kijang Innova rusak:

1. Asal Tancap Gas

Kebiasaan asal tancap gas setelah menyalakan mesin bisa menyebabkan kerusakan pada mesin Kijang Innova. Hal ini karena mesin belum mencapai suhu kerja optimalnya.

Ketika mesin belum mencapai suhu optimal, pelumas mesin belum menyebar secara merata ke seluruh komponen mesin.

Akibatnya, komponen mesin bisa mengalami gesekan yang berlebihan dan menyebabkan keausan.

2. Engine Lugging

Engine lugging adalah kondisi saat mesin bekerja dengan putaran mesin (RPM) rendah pada kecepatan tinggi.

Kondisi ini bisa terjadi saat mobil mendaki tanjakan atau saat menarik beban berat. Engine lugging bisa menyebabkan mesin bekerja lebih keras dan memicu kerusakan pada komponen mesin, seperti piston, ring piston, dan crankshaft.

BACA JUGA:6 Hal yang Sering Dikeluhkan oleh Pengguna Mobil Suzuki Ertiga, Begini Solusi dari Suzuki Indomobil Sales

 

BACA JUGA:Mobil Impian Cicilan Ringan, Kredit Toyota Rush Varian Tertinggi Bisa Diangsur Mulai 4 Jutaan Perbulan

3. Kaki di Atas Kopling

Kaki di atas kopling saat mobil sedang berjalan bisa menyebabkan kerusakan pada kopling. Hal ini karena kopling akan bekerja terus menerus untuk mengatur kecepatan mobil. Akibatnya, kopling bisa cepat aus dan perlu diganti.

4. Mematikan Mesin Saat Masih Panas

Mematikan mesin saat masih panas bisa menyebabkan kerusakan pada mesin Kijang Innova. Hal ini karena panas mesin masih terperangkap di dalam mesin.

Akibatnya, komponen mesin bisa mengalami kerusakan akibat panas yang berlebihan.

BACA JUGA:Rincian Biaya Perawatan Mobil Honda Civic Type R Menurut Testimoni Penggunanya, Sanggup Beli Sanggup Rawat

 

BACA JUGA:Kenceng dan Keren, Ternyata Segini Biaya Pajak Honda Civic Type R Sesuai Peraturan Kepolisian

5. Tidak Melakukan Servis Rutin

Servis rutin adalah salah satu cara terbaik untuk menjaga mesin Kijang Innova tetap dalam kondisi prima.

Servis rutin akan meliputi pemeriksaan dan penggantian komponen mesin yang sudah aus atau rusak. Dengan melakukan servis rutin, kerusakan mesin bisa dicegah atau diminimalisir.

 

Penjelasan Lebih Detail

Asal Tancap Gas

Kebiasaan asal tancap gas setelah menyalakan mesin bisa menyebabkan kerusakan pada komponen mesin, seperti piston, ring piston, dan crankshaft. Hal ini karena komponen-komponen tersebut belum terlumasi dengan oli mesin secara merata.

BACA JUGA:Keunggulan Suzuki Ertiga 2023 Dibandingkan Para Pesaingnya, Ternyata Gak Main-main Soal Peforma Mesin

 

BACA JUGA:Teknologi TerUPGRADE Suzuki Ertiga 2023 Dibanding Generasi Sebelumnya, Fiturnya Lebih Canggih!

Oli mesin berfungsi untuk melumasi komponen mesin dan mencegah terjadinya gesekan. Ketika mesin belum mencapai suhu optimal, oli mesin belum menyebar secara merata ke seluruh komponen mesin.

Akibatnya, komponen mesin bisa mengalami gesekan yang berlebihan dan menyebabkan keausan.

Kebiasaan asal tancap gas juga bisa menyebabkan mesin overheat. Hal ini karena mesin bekerja terlalu keras untuk menghasilkan tenaga yang besar. Akibatnya, suhu mesin bisa naik dan menyebabkan kerusakan pada komponen mesin.

BACA JUGA:Konsumsi BBM Suzuki Ertiga 2023 Menang Irit di Perjalanan Luar Kota, Selisih Dikit dengan Avanza dan Confero

 

BACA JUGA:Fitur Canggih Honda Civic Type R Ini Menggoda Pecinta Otomotif, Pacuan Turbo Namun Tetap Utamakan Keselamatan

Engine Lugging

Engine lugging adalah kondisi saat mesin bekerja dengan putaran mesin (RPM) rendah pada kecepatan tinggi. Kondisi ini bisa terjadi saat mobil mendaki tanjakan atau saat menarik beban berat.

Engine lugging bisa menyebabkan mesin bekerja lebih keras dan memicu kerusakan pada komponen mesin, seperti piston, ring piston, dan crankshaft.

Hal ini karena mesin harus bekerja lebih keras untuk menghasilkan tenaga yang besar pada RPM yang rendah.

Ketika engine lugging terjadi, piston dan ring piston akan mengalami tekanan yang lebih tinggi. Akibatnya, piston dan ring piston bisa cepat aus dan menyebabkan kerusakan pada mesin.

BACA JUGA:Interior Honda Civic Type R 2023 Hadirkan Keindahan Sporty dan Futuristik, Material Jok Berbalut Trim Karbon

 

BACA JUGA:Harga dan Spesifikasi Honda Brio 2023 Khan Maen! Konsumsi BBM 5 Liter Nyampe 100 KM Boss

Kaki di Atas Kopling

Kaki di atas kopling saat mobil sedang berjalan bisa menyebabkan kerusakan pada kopling. Hal ini karena kopling akan bekerja terus menerus untuk mengatur kecepatan mobil.

Kopling berfungsi untuk menghubungkan dan memisahkan mesin dengan roda. Ketika kaki di atas kopling, kopling akan bekerja terus menerus untuk mengatur kecepatan mobil. Akibatnya, kopling bisa cepat aus dan perlu diganti.

BACA JUGA:Sedan Honda Civic RS 2023 Punya Spesifikasi Garang dengan Teknologi Canggih, Harganya Bikin Semangat Nabung

 

BACA JUGA:Honda Brio 2023 Punya Interior plus Kabin Nyaman, Terbekali Fitur USB Charging Port Buat Ngecas HP

Mematikan Mesin Saat Masih Panas

Mematikan mesin saat masih panas bisa menyebabkan kerusakan pada mesin Kijang Innova. Hal ini karena panas mesin masih terperangkap di dalam mesin.

Akibatnya, komponen mesin bisa mengalami kerusakan akibat panas yang berlebihan.

Panas mesin bisa menyebabkan komponen mesin, seperti piston, ring piston, dan crankshaft, mengalami pemuaian.

Ketika mesin dimatikan, panas tersebut akan terperangkap di dalam mesin. Akibatnya, komponen mesin bisa mengalami kerusakan akibat panas yang berlebihan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: