Legenda Sungai Serayu yang Konon Berasal dari Air Pipis Bima usai Lelah Bertarung dengan Raja Raksasa
Sungai Serayu yang melintasi 4 kabupaten di eks Karesidenan Banyumas, merupakan salah satu sungai terpanjang dan deras di Jawa Tengah.--
Karena itu saat Bima ingin mendapatkan tirta perwitasari di dasar samudera Laut Selatan, tak seorang pun mampu mengurungkan hasratnya itu. Termasuk keluarga Pandawa, Anoman (kadang Bayu), bahkan ibunya sendiri, Dewi Kunthi.
Bima yang telah mendapatkan petunjuk dari Resi Kumbayana (Druna), dengan sepenuh keyakinan, berangkat ke Laut Selatan. Tujuannya hanya satu untuk mendapatkan tirta perwitasari.
Dalam perjalanan Bima menuju Laut Selatan, langkahnya meninggalkan jejak-jejak berlubang yang kemudian menjadi sungai yang panjang, lebar, dan dalam. Sungai itulah yang kemudian dikenal oleh masyarakat sebagai Sungai Serayu.
2. Legenda Penamaannya
Dari berbagai cerita yang berkembang di sekitar warga dan masyarakat setempat, Serayu berasal dari dua kata bahasa Jawa. Yakni sira (Anda) atau sirah (kepala) dan ayu (cantik).
Sehingga nama Serayu memiliki makna ‘Anda yang berparas cantik’ atau ‘kepala dengan wajah yang cantik’. Konon cerita yang melatarbelakangi penamaannya ada dua versi.
BACA JUGA:Mengintip Candi Semar yang Disebut Terkait dengan Mitos Sungai Serayu, Atapnya Sangat Unik
Yang pertama adalah kisah Bima yang berhasil meangalahkan raksasa yang tengah mengamuk di Desa Eacara, Bakasura. Bima berhasil mengalahkannya dengan menggunakan, gada rujakpala.
Usai berhasil mengalahkan Bakasura, di aliran Sungai Serayu yang konon terbuat dari air kencingnya terdengar suara gemericik air. Ternyata Bima melihat, Dewi Drupadi sedang mencuci baju.
Bima alias Werkudara langsung terpesona dan mengucap “Sira ayu” atau yang berarti “Kamu cantik.” Dewi Drupadi yang kaget dan terkejut, langsung bermaksud pergi.
Tetapi karena gugup, Dewi Drupadi malah terjatuh ke aliran sungai. Konon Bima terlambat menyelamatkan Dewi Drupadi, sehingga dia pun tidak bisa terselamatkan jiwanya.
Yang kedua adalah kisah Sunan Kalijaga saat menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa. Saat melakukan perjalanan, Sang Sunan menjumpai tepian sungai yang lebar dan dalam.
Sunan Kalijaga atau Sunan Undik tiba-tiba menyaksikan kepala perempuan berwajah cantik di tengah permukaan sungai. Sunan Kalijaga kemudian menamakan sungai itu sebagai Sungai Serayu.
Sungai Suci lekat dengan mitologi Semar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: