Lama Tak Produksi, Sekali Produksi Harga Garam Turun

Lama Tak Produksi, Sekali Produksi Harga Garam Turun

Petani garam di Desa Sawojajar, Kecamatan Wanasari saat mulai proses produksi garam.(istimewa)--

RADAR TEGAL - Sudah lama tak produksi garam, sejumlah petani garam di Desa Sawojajar, Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes mengeluhkan harga garam yang terus menurun. Saat ini, harga garam di tingkat petani hanya Rp800 per kilogramnya atau sekitar Rp40 ribu per karung ukuran 50 kg. 

Informasi dari petani garam, harga garam terus alami penurunan sejak dua minggu terakhir. Dari harga semula Rp1.000 per kg. 

Salah satu petani garam, Makmur (60) mengatakan, setelah tiga tahun berhenti produksi akibat cuaca, saat ini petani garam belum stabil. Memang, faktor cuaca yang melanda wilayah Indonesia beberapa tahun terakhir, membuat industri pembuatan garam di Desa Sawojajar, Kecamatan Wanasari berhenti produksi. Namun saat ini sebagian petani sudah ada yang melakukan produksi dan mulai panen.

"Untuk garam yang produksinya pakai membran dihargai Rp45 ribu per karung atau Rp900 per kilo. Terus yang produksi tanpa membran atau biasa dihargai Rp40 ribu atau Rp800 per kilo," ujarnya.

"Hargasudah dua mingguan ini mengalami penurunan dari harga Rp1.000 per kilo. Turunnya lumayan sampai Rp200 per kilo," kata Makmur, ditemui di lahan produksinya, Kamis 31 Agustus 2023.

Dia berharap, harga garam bisa kembali stabil di angka Rp1000 per kg. Saat ini untuk satu hektare lahan bisa menghasilkan sekitar Rp8-12 ton dengan rentang waktu panen sekitar 7-10 hari. Para petani berharap para tengkulak yang membeli tidak menurunkan harga yang akhirnya membuat petani merugi. Sebab, petani juga harus membayar kuli angkut saat panen. 

"Tiga tahun belakangan ini kan petani tidak bisa produksi karena cuaca yang saat itu tidak menentu, tapi sekali produksi harganya turun.l," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Sawojajar, Ahmad Suwandi mengatakan, para petani garam sempat dijanjikan hasil panennya akan dihargai Rp1.100 per kg oleh Dinas Perikanan Brebes. Namun saat mulai panen petani hanya bisa menjual hasil panennya di angka Rp800 per kg. Harga ini jauh dari harapan para petani yang diperkirakan akan dihargai Rp3.000 per kg pada masa panen kali ini. 

Meski begitu, salah satu kelompok tani garam di desanya telah mendapatkan bantuan membran dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Membran tersebut bisa meningkatkan intensitas produksi dan meningkatkan kualitas hasil panen. 

"Selama 3 tahun terakhir, membuat stok garam sudah habis saat bulan Juni kemarin. Tapi harga garam yang diharapkan bisa mencapai Rp3.000 per kg sesuai perkiraan, saat ini justru cuma Rp800 per kg dan tidak sesuai dengan jerih payah petani," pungkasnya.***

Sumber: