Selain Menjadi Gunung Tertinggi Nomor 2 di Jawa Tengah, Terdapat Mitos Gunung Sumbing yang Sakral
Mitos Gunung Sumbing yang Terkenal Sakral--Picture Edit By Using Corel Draw | Dimas Adi Saputra
RADAR TEGAL - Selain menjadi gunung tertinggi nomor dua di Jawa Tengah setelah Gunung Slamet, Gunung Sumbing menyimpan mitos yang menarik dan sakral.
Gunung Sumbing sebagai gunung tertinggi nomor dua setelah Gunung Slamet, ternyata menyimpan berbagai hal yang berbau mitos.
Mitos Gunung Sumbing menjadi hal yang menarik untuk dibahas. Selain kental dengan kesakralaannya adapun hal-hal pada situs gunung tersebut yang sulit untuk diterima nalar.
Contohnya saja mengenai kesaksian warga yang mengaku melihat makhluk-makhluk gaib seperti makhluk kerdil.
Gunung yang meliputi wilayah Magelang, Temanggung, dan Wonosobo ini memiliki mitos yang menarik untuk dibahas.
Maka dari itu mari kita bahas mitos Gunung Sumbing satu persatu melalui pembahasan dibawah ini.
Mitos Gunung Sumbing
Gunung Sumbing memiliki beberapa mitos lain. Salah satu mitos yang paling terkenal adalah mitos tentang Pasar Watu.
Menurut mitos tersebut, di puncak Gunung Sumbing terdapat sebuah pasar yang hanya dapat dilihat oleh orang-orang tertentu. Pasar ini menjual berbagai macam barang, termasuk barang-barang yang tidak ada di dunia nyata.
Mitos lain tentang Gunung Sumbing adalah mitos tentang sosok mistis yang bernama Kyai Sumbing. Kyai Sumbing diyakini sebagai penjaga Gunung Sumbing dan selalu mengawasi para pendaki yang datang ke gunung tersebut.
Jadi itulah beberapa mitos dari Gunung Sumbing yang menjadi topik pembahasan kita kali ini.
Selain mitos adapun larangan yang bisa dijumpai dalam situs gunung tersebut. Berikut larangannya:
- Dilarang melakukan perbuatan maksiat
- Dilarang melakukan pencurian barang apapun
- Dilarang buang air kecil atau besar sembarangan
- Larangan memtik bunga edelweiss yang terdapat pada situs gunung ini
- Membawa dan menyalakan kembang api
- Dilarang melakukan vandalisme seperti corat coret dan grafity
- Dilarang berkata kasar dan kotor, hargai tradisi menjaga sopan santun setiap kali memasuki gunung ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: