3 Misteri Candi Mleri, Bagaimana Bisa Berubah Jadi Pemakaman Mistis?

3 Misteri Candi Mleri, Bagaimana Bisa Berubah Jadi Pemakaman Mistis?

Makam Tempat Menyimpan Abu Raja Wisnuwardhana di Candi Mleri--kebudayaan.kemdikbud.go.id

Karena aus, batu prasasti ini cukup sulit dibaca, tetapi diduga prasasti ini dibuat pada tahun 1169 M, dan memuat perintah raja untuk menjadikan wilayah ini sebagai daerah sima atau bebas pajak.

Prasasti kedua, sayangnya, terpenggal, sehingga tidak bisa dibaca. Selebihnya adalah sebaran makam, dengan beberapa kekunaan.

BACA JUGA:3 Alasan Sakralnya Situs Liyangan, Mulai dari Gunung Suci hingga Wilayah Perdikan

3. Pekat dengan aura mistis atau sakral

Berdasarkan Prasasti Meleri tadi, wilayah ini telah ditetapkan sebagai daerah sima atau bebas pajak, sejak zaman Kerajaan Kedhiri. 

Anugerah sima diberikan karena daerah ini merupakan mandala karesian atau kadewaguruan, yakni tempat beribadah dan pendidikan agama bagi para resi.

Mandala kadewaguruan adalah daerah suci dan tertutup. Fungsi Mleri sebagai mandala karesian masih terus berlangsung hingga zaman Singhasari, bahkan sampai akhir Majapahit.

Dalam catatan Bujangga Manik, yakni tokoh asal Sunda yang mengelilingi Jawa sekitar abad 15 - 16 M, wilayah ini pun tercantum dengan nama Walering. 

Namun, bisa jadi kesakralan tempat ini dimulai sejak masa lalu yang lebih tua lagi, dan Raja Aryeswara dari Kedhiri, hanya sekedar meresmikan suatu kondisi yang sudah berlangsung lama.

Karena kesakralan tersebut juga lah, area ini dipilih sebagai lokasi pendharmaan Raja Wisnuwardhana di zaman Singhasari. Bahkan, diabadikan Prapanca dalam Negarakertagama pada zaman Majapahit. 

Meski sudah berganti zaman dan generasi, kesakralan wilayah ini masih lekat dalam ingatan masyarakat, terutama bagi mereka yang memilih jalan kebatinan.

Demikian, informasi mengenai Candi Mleri yang berubah drastis wujud dan auranya dari candi megah menjadi kuburan mistis. Semoga bermanfaat bagi Anda yang ingin tahu tentang fakta unik candi-candi di Indonesia, tepatnya di tanah Jawa.***

Sumber: youtube asisi channel