Kawah Candradimuka Dieng, Tempat Arjuna Ceburkan Gatotkaca Supaya Sifat Raksasanya Hilang

Kawah Candradimuka Dieng, Tempat Arjuna Ceburkan Gatotkaca Supaya Sifat Raksasanya Hilang

Kawah Candradimuka di Dataran Tinggi Dieng Banjarnegara, Jawa Tengah, merupakan salah satu destinasi favorit yang kaya mitos dan misteri.--

RADAR TEGAL - Misteri dan Legenda Kawah Candradimuka di Dataran Tinggi Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah masih dipercaya hingga saat ini. Konon tempar tersebut berkaitan erat dengan kisah pewayangan Gatotkaca.

Dataran Tinggi Dieng berada di dua wilayah di Provinsi Jawa Tengah, yakni Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo. Banyak peninggalan bersejarah di dataran tinggi tersebut, utamanya peninggalan saat zaman kerajaan-kerajaan di Nusantara.

Selain Kawah Candradimuka ada juga komplek candi-candi, yang nama-namanya diambilkan dari tokoh-tokoh pewayangan. Selain itu ada juga Tuk Bima Lukar yang merupakan salah satu mata air purba di Tanah Air, sekaligus hulu Sungai Serayu.

Dataran Tinggi Dieng memang mempunyai eksotisme dan kekhasan tersendiri, terutama di beberapa kawah yang masih aktif. Meski tidak setinggi kawasan lain di Jawa Tengah, tetapi tahun ini Dieng sudah beberapa kali membeku alias bersalju.

Misteri dan Legenda Dataran Tingi Dieng

Tidak hanya Kawah Sikidang yang terkenal, di Dataran Dieng juga terdapat kawah-kawah lainnya, salah satunya adalah Kawah Candradimuka. Konon namanya diambilkan dari cerita legenda pewayangan, utamanya penggambaran kehidupan Pandawa Lima. 

Dari berbagai literasi, kawah tersebut terbentuk karena retakan tanah, berbeda dengan kawah-kawah lainnya yang berasal dari aktivitas gunung berapi. Selain itu, kawah ini juga mempunyai mitos dan misteri yang melegenda hingga saat ini.

Kawah Candradimuka ini erat dengan cerita pewayangan Gatot Kaca yang memiliki kesaktian tingkat tinggi alias mandraguna. Kawah ini berada di Desa Wisata Pekasiran Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Hasil retakan tanah tersebut kemudian membentuk kawah yang menghasilkan gas belerang cukup pekat. Kawah itu konon digunakan peradaban Jawa pada masa lampau, jauh sebelum masa kekuasaan Majapahit.

Menurut cerita masyarakat Dieng dan pewayangan Jawa, Kawah Candradimuka merupakan tempat yang digunakan untuk merendam Gatotkaca. Putra Bima itu lahir dari campuran gen manusia dan raksasa.

Sehingga Gatotkaca memiliki tubuh yang sangat kuat dan memiliki taring sejak lahir. Gatotkaca merupakan anak dari putri dari Kerajaan Pringgadani, Dewi Arimbi dan Bratasena dari keluarga Pandawa. 

Arjuna ceburkan Gatotkaca ke kawah

Suatu hari, Arjuna mendapatkan wangsit untuk membawa keponakannya Gatotkaca yang berwujud seperti raksasaArjuna lalu membawa Gatotkaca ke Kawah Candradimuka untuk ditempa hingga sifat raksasanya hilang.

Ajaibnya setelah diceburkan ke kawah tersebut, Gatotkaca malah mendapatkan kesaktian mandraguna, hingga menjadi tokoh pewayangan yang populer. Gatotkaca pun terkenal dengan julukannya otot kawat tulang besi, karena kesaktian yang luar biasa itu. 

Sumber: