Jalur Pendakian Bambangan Gunung Slamet Tuai Berbagai Fakta Menarik, Salah Satunya Punya Satu Sumber Mata Air

Jalur Pendakian Bambangan Gunung Slamet Tuai Berbagai Fakta Menarik, Salah Satunya Punya Satu Sumber Mata Air

Jalur Pendakian Bambangan Gunung Slamet Tuai Berbagai Fakta Menarik, Salah Satunya Punya Satu Sumber Mata Air--Sumber Gambar: Girinesia

RADAR TEGAL - Artikel ini akan membahas jalur pendakian Bambangan Gunung Slamet yang menuai banyak fakta menarik yang salah satunya terdapat satu sumber mata air. Simak selengkapnya dibawah ini.

Jalur pendakian Bambangan Gunung Slamet menjadi salah satu dari sekian banyak jalur pendakian yang dapat diakses untuk menuju ke puncak Gunung Slamet, dimana puncak tertinggi dari Gunung Slamet dinamakan sebagai Puncak Surono.

Nah selain jalur pendakian Bambangan Gunung Slamet yang trend di akses para pendaki menuju puncak gunung tertinggi di Jawa Tengah itu, ternyata ada fakta menarik dari jalur pendakian ini yang mungkin belum banyak orang yang tahu.

Fakta menarik jalur pendakian Bambangan Gunung Slamet terdapat beberapa yang unik.

Walaupun dibutuhkan aktu setidaknya 8 jam untuk mendaki ke puncak Gunung Slamet via jalur ini, fakta menarik dari jalur pendakian Bambangan Gunung Slamet tetap menarik dibahas.

Berikut fakta menarik jalur pendakian Bambangan yang sudah kami rangkum dari artikel RadarTegal.com. Simak sampai habis.

Memiliki 9 Pos Pendakian

Perlu diingat sebelum melakukan pendakian Gunung Slamet via jalur Bambangan, selalu mempersiapkan kondisi kesehatan diri dan peralatan yang sekiranya diperlukan.

Setidaknya ada 9 pos yang dapat dilewati via jalur ini. Adapun waktu dari satu pos ke pos yang lain yang beragam, mulai dari 15 menit bahkan 3 jam.

Dengan durasi perjalanan dari satu pos ke pos yang lain begitu lama, maka biasanya para pendaki akan membagi pendakian menjadi 2 tahap, tahap pertama akan dimulai dari basecamp sampai menuju pos 5 atau pos 7, selanjutnya pada tahap kedua para pendaki akan beristirahat di pos tersebut untuk melanjutkan pendakian di pos selanjutnya.

Rumah Warga Bisa di Pakai Untuk Beristirahat

Jika Anda berencana untuk mendaki Gunung Slamet, Anda tidak perlu khawatir tidak mendapatkan tempat istirahat.

Selain basecamp yang dikelola oleh Disbudparpora Kabupaten Purbalingga, ada juga beberapa basecamp yang dikelola oleh warga setempat.

Basecamp-basecamp ini biasanya dikelola oleh masyarakat sekitar yang tinggal di kaki Gunung Slamet. Mereka menyediakan fasilitas yang cukup memadai, seperti kamar mandi, warung, dan tempat parkir. Selain itu, warga setempat juga biasanya ramah dan senang membantu para pendaki.

Sumber: