Sejarah Benteng Van Der Wijck: Menguak Strategi Belanda Pertahanan Melawan Pangeran Diponegoro
Ilustrasi sejarah Benteng Van Der Wijck strategi pertahanan Belanda melawan Pangeran Dipenogoro.-(Foto: Tangkapan Layar/Instagram/@yulimuryanto).-
Pada awalnya, bangunan ini didirikan oleh Frans David Cochius dan diberi nama Benteng Cochius. Namun, perang Diponegoro yang meletus antara tahun 1825 hingga 1830, memberikan tekanan besar bagi pihak Hindia-Belanda.
Benteng Setsel: Strategi Mempersempit Ruang Gerak
Perang Diponegoro menjadi momok bagi pihak Hindia-Belanda. Namun, dengan strategi cermat, mereka berhasil menghentikan laju Pangeran Diponegoro melalui perencanaan yang diilustrasikan oleh Benteng Setsel.
Jenderal de Kock, seorang tokoh penting dalam sejarah itu, mencetuskan ide pembangunan sejumlah benteng di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta.
Konsepnya adalah untuk mempersempit dan membatasi pergerakan Pangeran Diponegoro dan pasukannya.
Salah satu elemen strategis yang digunakan adalah memanfaatkan bekas kantor dagang VOC di Gembong sebagai markas untuk mendukung strategi Setsel.
Bangunan ini, yang pada awalnya dikenal sebagai Benteng Cochius, didirikan oleh sekitar 1400 tenaga kerja dari Bagelen dan Banyumas atas perintah Belanda.
Transformasi Benteng: Dari Sekolah Militer hingga Keberadaan Kontemporer
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: