Asal Usul Kabupaten Brebes, Pemekaran dari Wilayah Kabupaten Tegal yang Berarti Air yang Merembes Pelan

Asal Usul Kabupaten Brebes, Pemekaran dari Wilayah Kabupaten Tegal yang Berarti Air yang Merembes Pelan

Kabupaten Brebes merupakan kabupaten terluas kedua di Jawa Tengah, yang berbatasan langsung dengan Jawa Barat.-foto: dirjen kekayaan negara kemenkeu-

RADAR TEGAL - Kabupaten Brebes merupakan kabupaten terluas kedua di Provinsi Jawa Tengah dengan luas wilayah mencapai 1.769,62 km persegi. Asal usul Kabupaten Brebes pun banyak menyimpan sejarah.

Pembentukan kabupaten di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat itu, berawal saat masa kekuasaan Raja Kesultanan Mataram, Sri Susuhunan Amangkurat Amral (1677-1703). Saat itu dia mengamanatkan hal penting kepada Tumenggung Urawan dan Patih Nerang Kusumo.

Yakni rencana pemekaran kabupaten baru di wilayah pesisir utara. Untuk menindaklanjuti rencana tersebut, lalu digelar rapat pada 15 Desember 1677 di pusat Kesultanan Cirebon, Kraton Pakungwati.

Kenapa rapatnya digelar di Pakungwati, karena kemungkinan wilayah yang hendak kerajaan mekarkan lebih dekat dengan pusat kerajaan tetangga tersebut, yakni Kabupaten Brebes. Padahal saat itu pusat Kesultanan Mataram sendiri sudah pindah ke Kartasura. 

BACA JUGA:Legenda Ular Raksasa! Mitos Waduk Malahayu Brebes Masih Kental dengan Kemistisannya

Daerah pemekaran dari Kabupaten Tegal

Sejumlah perwakilan didatangkan Kesultanan Mataram dalam rapat yang dipimpin Patih Nerangkusumo tersebut. Di antaranya adalah Pangeran Pekik dan Ratu Pandansari dari Kadipaten Surabaya dan Pangeran Syamsudin Martawijaya dari Kadipaten Tegal.

Selain itu, hadir pula tiga perwakilan dari Kesultanan Banten yaitu Ratu Syarifah Winaon, Maulana Arya Suranggana Hasanudin, dan Arta Surajaya Hasanudin. Mengutip laman Kagama, Ketua LOKANTARA, Dr Purwadi MHum megatakan keputusan rapat tersebut memutuskan pemekaran.

Yakni pemekaran wilayah yang ada di dalam Kabupaten Tegal. “Daerah pemekaran baru itu setingkat kabupaten. Daerah yang dimekarkan bernama Kabupaten Brebes.” 

Brebes, beber Purwadi, punya makna filosofis yang tinggi, yakni berarti air yang selalu merembes pelan, tetapi cukup bisa membasahi. Sehingga wilayah baru ini diharapkan akan memberikan kesejukan, kedamaian, dan ketenangan kepada warganya.

BACA JUGA:Viral Sebut Telur Asin Brebes Bikin Kentut Bau, Warga Polisikan Ketua DPRD DKI Jakarta

“Suasana yang aman damai memungkinkan warga bekerja dan punya penghasilan. Kerja yang produktif mengantarkan pada negara yang adil makmur. Sandang, pangan, dan papan pun menjadi murah,” kata dosen fakultas Bahasa dan Seni UNY tersebut.

Memilih Tumenggung Arya Suralaya

Selain itu, keputusan yang paling penting adalah memilih Raden Ahmad Amirullah alias Pangeran Cahyo Kusumo sebagai bupati, pemimpin Kabupaten Brebes. Para peserta rapat secara musyawarah memilihnya sebagai bupati.

Sumber: