Mitos Air Terjun Putri Nglirip, Ada Sosok Putri yang Patah Hati dan Punya Sihir Memutuskan Hubungan Percintaan
Mitos tentang air terjun Putri Nglirip di Tuban-Tangkapan layar YouTube/ELHA Channel-
Mitos pertama tentang air terjun ini, yaitu siapapun pasangan yang sengaja datang ke objek wisata satu ini, konon hubungannya bisa berakhir dalam kurang dari 40 hari. Terutama bagi mereka yang belum sah dalam ikatan pernikahan.
2) Kisah cinta seorang gadis desa dan laki-laki bangsawan
Ada juga mitos lainnya yang berkembang tentang air terjun Putri Nglirip ini, yaitu konon dulu ada seorang laki-laki keturunan bangsawan yang memiliki pasangan seorang gadis desa, yang hanya merupakan putri seorang petani.
Sayangnya, hubungan keduanya tidak mendapatkan restu dari pihak laki-laki karena perbedaan derajat mereka. Status sosial si gadis dianggap hanya akan mempermalukan keluarga bangsawan besar itu.
BACA JUGA : Mitos Penamaan Sungai Serayu, Berkaitan dengan Gunung Srandil dan Laut Selatan?
Si Ayah laki-laki tersebut, bahkan meminta pengawalnya untuk membunuh anaknya sendiri jika tidak menuruti perkataannya untuk berpisah dengan si gadis desa itu.
Ternyata, si laki-laki tetap memaksa dan berakhir meninggal dunia karena melawan perkataan Ayahnya.
Setelah kekasihnya meninggal, si gadis desa bersemedi di dalam goa dibalik air terjun Putri Nglirip hingga akhir hayatnya. Konon, arwah gadis desa tersebut membawa kutukan tertentu hingga saat ini.
3) Legenda Putri Nglirip
Mitos lain berikutnya yang juga sering terdengar di masyarakat tentang air terjun Putri Nglirip ini, yaitu sosok putri cantik yang selalu berpakaian khas kerajaan di jaman dulu.
Sang putri cantik tersebut juga digambarkan memiliki kesenangan membatik dan dianggap sebagai penguasa serta penunggu di kawasan air terjun. Sosok tersebut juga konon sering muncul di kawasan hutan sekitar air terjun.
4) Legenda pasangan Adipati Tuban di zaman sebelum Kerajaan Majapahit
Mitos berikutnya lagi tentang air terjun Putri Nglirip yang kabarnya tidak terlepas dari legenda Adipati Tuban, saat sebelum jaman Kerajaan Majapahit.
Saat itu, Adipati terpesona melihat kecantikan gadis desa, seorang anak tokoh sakti dari desa itu sendiri.
Gadis itupun dipinang oleh Adipati dan dijadikan istri yang kesekian olehnya. Meski sudah menjadi istri, si gadis tersebut tidak mau dibawa ke pendopo kadipaten sebagai putri kerajaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: